Limbah Pabrik Jelly Meresahkan Warga, Lurah Barombong Lakukan Sidak

Sabtu, 22 Juni 2019

Makassar, kosongsatunews.com – Lurah Barombong, Andi Akhdar Darwin, langsung merespon pengaduan warganya terkait limbah pabrik Jelly, yang sangat meresahkan.

Pabrik Jelly, di Jalan Andi Mappainga, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar. Itu diduga tak memiliki izin dan limbahnya meresahkan warga akibat bau yang sangat menyengat (terkesan dapat merontokkan bulu-bulu hidung).

Menindaklanjuti keluhan warganya, Lurah Barombong bersama Satpol PP Kecamatan Tamalate dan Bhabinkamtibmas Polsek Tamalate beserta tokoh masyarakat langsung melakukan Sidak di tempat tersebut.

Salah satu staf, di Kantor Kelurahan Barombong, yang tidak ingin diketahui namanya mengatakan, Inspeksi mendadak (Sidak) telah dilakukan lurahnya di pabrik jelly tersebut.

“Ditemukan ratusan bungkus jelly, dos kosong, bahan kimia dan alat pembuatan jelly,” ungkap staf kelurahan saat ikut melakukan Sidak, Kamis 20 Juni 2019 siang lalu.

Lebih jauh diungkapkannya, dimana setelah Sidak tersebut maka pemilik pabrik jelly itu dipanggil ke Kantor Kelurahan Barombong, Jumat 21 Juni kemarin.
“Pemiliknya diminta untuk menghadap dalam rangka izin mereka yang diduga ilegal,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu mandor bernama Hartono yang diketahui merupakan adik dari pemilik usaha jelly ini, saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak.

“Saya tidak tau berapa nomornya bos,” singkatnya melalui pesan whatsAppnya dengan mengirimkan stiker senyum mengolok.

“Udah puas belum, kenapa kemarin belum cukup uang sampai kamu lapor ya, jadi udah puas ? dan kalau saya tidak mau tutup,” tulisnya melalui pesan whatsAppnya.

Tak hanya itu, berselang beberapa jam kemudian, salah satu awak media mendapat telepon dari seseorang yang tak dikenal dan mengaku salah satu anggota DPRD Provinsi Sulsel melalui nomor telepon 085 299 178 553.

Hanya saja, maksud dan tujuannya tidak diketahui alasannya menelpon. Sementara, Ketua Umum DPP GoWa-MO (group wartawan media online) juga mengaku mendapat telepon dengan nomor yang tidak dikenal

“Dia menelepon saya dan menantang untuk bisa menutup pabrik jelly jelly dengan bahasa yang kurang sopan,” tutup Syafriadi Djaenaf dengan nada kesal lantaran mendapat telepon dari penelepon misterius yang mengatasnamakan diri, dari Anggota DPRD, tapi tidak mau mengaku anggota DPRD dari mana.
(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *