Makassar, kosongsatunews.com – Seperti biasanya, sehari sebelum Idul Adha 1440 H, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kembali ke kampung halamannya, di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/8).
Esoknya, usai melaksanakan Sholat Id Adha, JK juga mengadakan pertemuan silaturrahim bersama beberapa pejabat teras Sulsel, yakni; Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman, Panitia Khusus Hak Angket DPRD Sulsel, hingga pimpinan seluruh partai di Sulsel.
Nurdin Abdullah mengungkapkan, pada silaturrahim itu, Wapres JK yang juga dikenal sebagai sesepuh di Sulsel mengamanahkan, agar semua persoalan hendaknya diselesaikan secara baik dan benar, serta selalu berada diatas koridor aturan perundang-undangan yang ada.
“Sesepuh Sulsel, JK menandaskan, tidak akan pernah mengintervensi soal Hak Angket secara teknis. Tapi harus ada “Check and balancing” terhadap eksekutif dan legislatif,” urai Gub Sulsel, setelah acara silaturrahim dengan anggota DPRD Sulsel, di kediaman Wapres RI, Jalan H Bau, Makassar, Minggu (11/8).
Lebih jauh ditandaskannya, dimana Jusuf Kalla juga mengatakan, supaya jangan pula ada persoalan yang tidak diselesaikan, karena akan mengganggu proses pembangunan Sulsel secara keseluruhan. Ini bermuara pula merugikan dan mengorbankan kepentingan rakyat.
Lebih jauh NA menyampaikan harapan Jusuf Kalla, dimana Wapres RI berharap, supaya pembangunan di Sulawesi Selatan bisa berjalan lancar tanpa terganggu dengan permasalahan di tingkat internal pemerintahan, baik eksekutif maupun legislatif.
Menurut Nurdin Abdullah, sikap JK yang menghadirkan pihak terkait adalah langkah bagus. Sebagai senior dan sebagai sesepuh di Sulawesi Selatan, Wapres JK sudah memberikan semangat bahwa masih ada tantangan besar ke depan. Dan itu jauh lebih penting untuk dihadapi bersama-sama, menuju Sulsel yang lebih baik dan lebih maju lagi.
“Langkah maju Pak JK ini, sangat luar biasa, mengenai apa yang harus kita lakukan. Rapatkan barisan bangun solidaritas, kolaborasi bersama supaya tantangan ini bisa kita hadapi dengan mudah. Pak JK tidak mau campur itu (Hak Angket), tetapi menyarankan apapun keputusannya supaya kita saling menghargai,” papar mantan Bupati Bantaeng dua periode tersebut.
Pada silaturrahim ini, JK meminta para anggota legislatif dan pihak eksekutif di Sulsel, bisa menyelesaikan persoalan hak angket dengan baik, agar tidak menghambat proses pemerintahan di wilayah Sulsel
Silaturrahim ini dihadiri, oleh: Gubenur Nurdin Abdullah, Wagub Andi Sudirman Sulaiman, beserta Ketua DPRD Sulsel, HM Roem, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Ni’matullah, dan Yusran Sofyan.
Hadir pula Ketua DPW Sulsel Partai Persatuan Pembangunan, Muh Aras, Ketua DPD II Golkar Sulsel Nurdin Halid, Ketua DPP PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin.
Turut hadir pula beberapa anggota Dewan menjabat Ketua dan Sekertaris Fraksi serta Ketua Komisi DPRD Sulsel termasuk yang masuk dalam Pansus Panitia Hak Angket terlihat hadir.
Akan tetapi, sepanjang pengamatan, Ketua Pansus Hak Angket DPRD Sulsel, Kadir Halid maupun anggota dari Partai Golkar tidak tampak dalam pertemuan itu. Hingga berita ini diturunkan, belum didapatkan informasi tentang ketidakhadiran tersebut.
Sebelumnya anggota pansus hak angket DPRD Sulsel menemui JK di Jakarta, Rabu (8/8).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Sulsel, Aryadi Arsal yang juga anggota pansus hak angket.
“Pak JK langsung yang menerima kita,” ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Sulsel, Kamis (9/8).
(Syahrir AR)