Puisi 4

– Jujurlah –

Dari awal telah kusampaikan
Bangunan ini tak akan bertahan
harusnya bersama kita jaga
Tapi kamu tiada siaga

Hati menggebu sendirian
Terlihat kamu tak menginginkan
Malu telah aku buang
Demi hadirnya peluang

Diri ini sibuk sendiri
Hatimu ingin menyendiri
Tak mungkin kita bersatu
Karena hatimu membatu

Ingin kudengar kejujuranmu
Sampaikanlah isi hatimu
Bahwa kamu memang ingin sendiri
Hingga aku bisa singkirkan diri

Syahrir AR
Gowa, Sabtu, 07 September 2019

– Serakahmu ingin Dua –

Nurani mungkin tak ada padamu
Kebohongan kau selimuti lembutmu
Hatimu untuknya berlagak untukku
Jujur darimu sudah terpaku

Aktingmu tak bertepi
Guratan tiap kata sepi
Memancing jawaban panjang
Jawabmu benci kalimat panjang

Beberapa kali kutawari kesudahan
Tapi kamu selalu menahan
Dirimu ingin lebih dari satu
Namun terbaca oleh waktu

Untuk apa beri kesempatan
Jika hatimu telah ada tambatan
Realita keturunan tidak menjamin
Karena perilaku tanpa kelamin

Gerakmu tak ingin terlihat
Kelihaian pun telah terpahat
Diri ini tak pernah mendesak
Walau hati penuh sesak

Tafsirmu memberi harap
Tersuratmu tak bisa diharap
Harusnya awal bisa transparan
Hingga jelas terlihat gambaran

Ketika langkahmu ketahuan
Elakmu masih juga bertahan
Karma itu pasti adanya
Penyesalan tak ada gunanya

Kerudungmu penuh pesona
Walau isi bersenandung hina
Mungkin kamu dendam lelaki
Karena masa lalu kurang hoki

Perangaimu tampil sempurna
nawaitumu telah paripurna
Bahagialah di tiap suasana
Karena licikmu telah terlaksana

Syahrir AR
Gowa, Sabtu, 07 September 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *