Sistem Pola Asuh dari Orang Tua Berpengaruh Terjadi Stunting, ini Kata Ketua TP PKK Gowa

Gowa, kosongsatunews.com – Orang tua memiliki peran penting dalam proses tumbuh kembang anak. Sistem pola asuh anak juga sangat mempengaruhi terjadinya stunting pada anak.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Gowa Priska Paramitha Adnan mengatakan, meningkatnya jumlah anak stunting dalam suatu daerah dikarenakan tidak adanya pedoman pasti pola asuh dalam membesarkan anak.

Salah satunya di Kabupaten Gowa, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 angka stunting di wilayah ini mencapai 44,5 persen. Sehingga daerah ini berada di urutan keempat tertinggi stunting di Provinsi Sulawesi Selatan.

Priska menyebutkan, kebanyakan ibu yang membesarkan anaknya berpedoman kepada orangtua terdahulu, tentang bagaimana cara membesarkan anaknya sehingga banyak orang tua berbeda-beda dalam pola membesarkan anak.

“Permasalahan stunting ini sendiri ketika kami turun di desa-desa banyak yang terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan agar anak tidak stunting. Makanya yang kami dorong adalah menberikan edukasi terkait pola asuh anak yang benar,” ujar Priska,via telekonferensi, Gowa, Senin (29/6).

Lebih jauh dikatakannya, dalam proses pemberian asupan khususnya air susu. Menurutnya, masih banyak masyarakat atau ibu yang lebih memilih susu formula dibandingkan memberi Air Susu Ibu (ASI) kepada anaknya.

Padahal ASI menjadi sumber gizi yang baik bagi anak khususnya di 1000 hari pertama kehidupan anak.

“Ternyata bagi orang-orang banyak juga yang masih berpendapat kalau susu formula adalah yang paling bagus untuk bayi. Sehingga banyak salah kaprah mengenai bagaimana caranya membesarkan anaknya,” ungkapnya.

Salah satu yang harus dilakukan saat ini, kata Priska, adalah memberi pengetahuan kepada para orang tua tentang cara membesarkan anak yang baik. Sehingga, ini akan mengurangi potensi terjadinya stunting di Kabupaten Gowa.

Olehnya dirinya meminta, para kepala desa bersama anggota PKK memanfaatkan Posyandu di wilayah masing-masing untuk bisa memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang pemberian gizi yang baik. Salah satunya di setiap Posyandu disiapkan enam meja.

Meja ini, imbuhnya, berisi menu-menu makanan pendamping ASI bagi bayi sesuai umur. Seperti menu MP ASI untuk anak 6 bulan keatas, kemudian menu MP ASI usia 8 bulan, kemudian menu MP ASI umur 10 bulan dan menu makanan anak usia 1 tahun ke atas.

“Banyak juga ibu-ibu yang memberikan MP ASI atau makanan tambahan pendamping ASI itu baru umur 4 bulan sudah diberikan makanan tambahan padahal pencernaannya dari bayi itu sendiri tentu belum siap untuk menerima makanan tambahan. Ini juga yang kami edukasikan ke orang tua,” jelasnya.

Ditambahkannya, orang tua juga diberikan pemahaman agar membiasakan anak sejak dini mengonsumsi sayuran dan kebiasaan hidup sehat.

“Kalau kita hidup sehat otomatis sistem imun kita juga baik dan otomatis kita akan terhindar dari segala macam bentuk penyakit termasuk stunting,” tegas Priska Adnan.
(Hms Pemkab Gowa)
Editor: Syahrir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *