KOSONGSATUNEWS.COM – Strategi Kades Pamboborang Majene, Agustus S.Si dalam Memajukan desa dan motivasi meningkatkan ekonomi Warga ditengah covid-19 patut diapresiasi
Sesuai yang di jelaskan Agustus kepada awak media ini, jika dirinya menjadi kepala desa sudah delapan tahun sejak 2013 bersama warga menata dan membangun Desanya.
“Saya sudah delapan tahun menjadi Kepala Desa ,sejak 2012 dan masuk periode kedua menerima amanah dari masyarakat menjadi kepala desa Pamboborang
Lanjut, Agustus menjelaskan strategi pembangunan didesanya.
“Konsep pembangunan yang kami lakukan didesa pamboborang adalah konsep menjaring aspirasi dari masyarakat, melalui musyawarah tingkat dusun dan dilanjutkan musyawarah tingkat desa musrenbang desa ,dalam kegiatan musrenbang melibatkan berbagai kalangan mulai dari tokoh masyarakat toko pemuda tokoh agama dan para kepala dusun,” jelasnya.
Agustus menegaskan jika dalam pemerintahannya juga menerapkan transparansi dalam pengelolaan pemerintahan dan pengelolaan keuangan didesa. Dengan mengacu pada petunjuk teknis penggunaan Dana Desa
“Saya menjalankan pemerintahan didesa ,mengedepankan asas transparansi mulai dari pelaksanaan pemerintahan,semua Kaur bertugas sesuai tupoksinya, pelaksanaan pembangunan dikelola oleh pihak TKP,begitu pun pengelolaan keuangan semua bersifat transparansi dan akuntabel, “yang intinya pengelolaan Dana Desa yang bersumber dari APBN di pastikan mengacu pada petunjuk tehnis Dana Desa,” tegasnya
Lebih lanjut Agustus menjelaskan kegiatan didesa Pamboborang di tengah pandemi covid 19.
“Kegiatan fisik untuk tahun 2020 semua ditunda karna sebagian besar dananya di gunakan untuk penanganan covid, dan pemberian BLT untuk 210 warga di luar PKH dan BPNT, sementara yang berjalan adalah program pemberdayaan dan penyuluhan bagi warga,” terangnya
Diakhir wawancara Agustus mempersentasikan potensi desanya yang cocok untuk pengembangan perkebunan bawang merah.
Secara geografis Desa Pamboborang yang memiliki daratan perbukitan sangat cocok untuk pengembangan perkebunan bawang, dan ini hampir sama seperti kondisi lahan yang ada di Kab Enrekang.
“sebelum saya memilih bawang sebagai tanaman andalan, terlebih dahulu saya membawa warga pamboboran ke Enrekang melakukan studi banding ,mereka belajar disana bertanya kepada petani bawang tentang tata cara berkebun bawang, dan ini berapa kali saya membawa warga kesana umtuk melakukan studi banding, bahkan program saya ini sempat ditentang dengan pihak BPD.” Urai Agustus ketika awalnya mengembangkan perkebunan bawang Didesanya.
Bagi Agustus bercocok tanam bawang merah adalah langkah tepat bagi warga Pamboborang keluar dari himpitan ekonomi ditengah persoalan corona.
“Selaku pemerintah saya tidak ingin melihat warga pamboborang larut dalam persoalan covid, saya memotivasi warga untuk menggali potensi daerah dengan berkebun bawang merah dan alhamdulillah warga kami berhasil panen bawang merah, mereka dengan kerja keras dapat dibilang ditengah pandemi corona petani bawang tidak susah dari segi ekonomi.” pungkasnya.
(IH/Shl/Afn)