kosongsatunews.com — Dalam penyelenggaraan pendidikan Ditengah pengaruh bencana non alam covid 19 yang berdampak terhadap kesehatan manusia , pemkab soppeng pada pembangunan pendidikan, Dinas pendidikan soppeng tetap merujuk pada petunjuk kementrian pendidikan .
” pada penyelenggaraan pendidikan dalam situasi adanya covid -19 ini, kami tetap melaksanakan pedoman pada petunjuk kementrian pendidikan ,” ungkap kepala dinas pendidikan kab. Soppeng, sul sel. Drs. H. Asis makmur, M. pdi , saat ditemui diruang kerja, pekan lalu.
Ia katakan, kiat yang kami lakukan tetap merujuk dengan petunjuk menteri pendidikan dalam hal ini mas Nadiem (Nadiem Makarim) bahwa target kurikulum itu jangan dipaksakan dan lebih diutamakan kesehatan dan keselamatan , sehingga ketercapaian target kurikulum kita tidak kesampingkan tetapi yang kita utamakan keselamatan dan kesehatan, ucapnya.
Dia katakan, kami selalu menyampaikan kepada penyelenggaraan pendidikan agar memilih penerapan kurikulum yang tepat dalam situasi sulit .
“Makanya kami selalu menyampaikan disetiap pertemuan kepada upt ,pengawas dan kepala sekolah nanti kepala sekolah menyampaikan kepada guru gurunya ,bahwa boleh menggunakan kurikulum yang ada sekarang dengan pertimbangan yang sangat matang,yang kedua boleh kita modifikasi kurikulum yang penting intisarinya ada pada kurikulum yang sudah paten,ketiga modelnya kurikulum yang sudah ada , kita gabungkan dengan muatan lokal dengan kondisi yag kita temui,sehingga mungkin misalnya daerah terpencil berbeda penerapannya dengan dikota tetapi intisari dari kurikulum ada rasanya disitu “, terangnya.
Lanjut dia katakan, penerapan proses belajar mengajar ada sistem daring ada sistem luring ada juga sistem daring dan luring tergantung dari kondisi suatu daerah.
“Untuk menghidupkan suasana sekolah kami buat program pertanian masuk sekolah, alhamdulillah program ini membawa hasil positif.
suasana sekolah jadi bersih selain itu memberi nilai ekonomi karena dari hasil tanaman yang ditanam di sekolah seperti kangkung cabut ,bawang merah, kacang ijo ,hasilnya bisa dijual di puskesmas dan beberapa rumah sakit yang ada di soppeng. smp dua sudah panen dan memberi untung tiga juta dari hasil penjualan nya, terangnya.
Lanjut kata dia.
Untuk sensukseskan program pertanian masuk sekolah rencana akan melombakan kegiatan ini ,” kuncinya.
( ar/ibnu).