PORANG BERPOTENSI EKSPOR 2020 INDONESIA EKSPOR PORANG 19.000 TON

KOSONGSATUNEWS.COM — Milyarder Porang Indonesia, gelar diberikan kepada Mas PAIDI berlatar belakang pemulung dari Desa Kepel, kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Saat ini Mas PAIDI sukses berkat porang. Porang dapat mendapat peningkatan roda perekonomian pedesaan dan berorientasi ekspor.

H. Syafruddin Arif seorang pengusaha mud, anggota DPRD Sulawesi Selatan, Pembina Kelompok Tani Milenial telah mengembangkan penanaman porang di Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap-Sulawesi Selatan.

Tanah sekitar 50 ha. Dikelola oleh warga kelompok Tani millennial yang telah mengikuti pelatihan di sekolah Porang PT. AL FATIH PORANG, perkembangan Porang cukup baik.

Diharapkan pengembangan penanaman Porang dapat menopang
Perekonomian nasional dalam upaya menormalkan masalah nasional khususnya ditingkatkan pedesaan.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepahaman penduduk atas keberadaan tanaman porang yang berpotensi ekspor livecrab, PT. AL FATIH PORANG yang menangani budi daya tanaman porang memberi kesempatan kepada petani (kelompok Tani) yang berminat mengikuti pelatihan di Sekolah Porang Bendoro Kabupaten Sidrap.
Pengembangan Budi daya tanaman porang di kabupaten sidrap mendapat perhatian dari kementerian pertanian RI.

Pihak kementrian sudah memberi bantuan berupa sepuluh traktor roda empat, tiga unit exvater. Juga telah diluncurkan bantuan lewat Bank Mandiri Rp.400, -juta, BRI Rp. 250,-juta dan BRI Rp. 100,-juta. Nilai ekspor Rp.880, M.

Ekspor porang Indonesia tahun 2020 mencapai 19.000 ton dengan nilai ekspor Rp.880, – Milyar. Negara tujuan ekspor Jepang, Thailand, Hongkong, Korea Selatan, Vietnam, Australia, Taiwan dan China.

Guna menopang pengembangan roda perekonomian di pedesaan dalam wilayah Kabupaten sidenreng rappang pihak PT. AL FATIH PORANG merencanakan hingga akhir 2021 setiap desa dalam kawasan kabupaten sidrap sudah punya kader petani porang yang terlatih.

Menjawab pertanyaan Kosongsatu saat berkunjung dilokasi proyek bahwa mengingat tanaman porang berorentasi ekspor, apakah petani diluar wilayah Kabupaten sidrap dapat diberi kesempatan mengikuti pelatihan ilham Fakih salah satu staf PT. AL FATIH PORANG menjawab bahwa siap melatih/memberi penjelasan kepada siapapun, perorangan atau kelompok.

Menurut ilham Fakih dalam waktu dekat akan datang kelompok Tani dari Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan dan kelompok Tani dari Kalimantan Utara.

Tanggal 20 Maret 2021 saat Kosongsatu berkunjung sempat bertemu Bapak Drs. Zainal A Paliwang, SH, M.hum Gubernur Kalimantan Utara. Disela-sela Gubernur mengamati tanaman porang, sempat menjawab pertanyaan Kosongsatu bahwa Gubernur akan mengembangkan tanaman porang di Kalimantan Utara.

Direncanakan oleh Gubernur akan mengirim beberapa orang petani untuk mengikuti pelatihan di Sekolah Porang PT AL FATIH PORANG di Sidrap.

Saat berbincang-bincang dengan beberapa staf dari sekolah Porang Gubernur dengan memakai masker sempat memberi nasehat kepada pengelola proyek agar menjaga hubungan kerja sama antara karyawan dengan para pekerja. Bila perlu dibuatkan surat perjanjian kerja.

Melihat keadaan alam Kalimantan Utara beberapa daerah dapat jadi sentra pengembangan porang. Di sidrap saja yang hanya wilayah Kabupaten akan di bangun pabrik pengelola porang. Apalagi wilayah Kaltara lahan penanaman cukup luas. Berbatasan dengan negara pengimpor porang.

Pengembangan porang di Kalimantan Utara akan menunjang program pendayagunaan BUMDES sebagai tulang punggung perekonomian desa guna mencapai peningkatan kehidupan warga.

ANALISA USAHA BUDIDAYA PORANG PERHEKTAR
1. Jarak tanam 50×50 cm/ha. = 40.000 pohon
2. Umbi perpohonan usia tanam 2 tahun = 2kg
3. Produksi umbi pernah ha=40.000 × 2kg = 80.000 kg
4. Panen buah katak/pohon Th. Ke 1 = 2 biji
Hasil katak th 1 = 40.000 ×26 biji =
80.000 biji : 200 biji/kg = 400 kg.
5. Panen buah katak/pohon Th. Ke2
Hasil katak th 2 = 40.000 × 4 biji =
160.000 biji : 200 biji/kg = 800 kg.
Analisa harga umbi dan buah katak
Harga jual umbi : 80.000kg × Rp.7.000, – = Rp.560.000.000, –
Harga jual katak th.1 : 400kg × Rp.150.000, – = Rp.66.000.000, –
Harga jual katak th.2 : 800kg × Rp.150.000, – = Rp.120.000.000, –
Nilai jual porang th.2 = Rp.740.000.000, –
Estimasi pembiayaan
Biaya pengelolaan lahan = Rp. 10.000.000,-
Biaya bibit = Rp. 60.000.000,-
Biaya tanam = Rp. 10.000.000,-
Biaya pupuk = Rp. 5.000.000,-
Biaya perawatan = Rp. 5.000.000,-
Biaya pasca panen = Rp. 5.000.000,-
Total Biaya = Rp. 110.000.000,-
Hasil per ha budidaya porang usia 2 tahun = Rp. 630.000.000,-
Penulis : H.A.Mursidiq (Sumber : Binamitra Multi Cipta PT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *