Sosialisasi Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma’rupanne: Upaya Strategis dalam Pelestarian Alam dan Pembangunan Berkelanjutan

 

Makassar, 26 Februari 2025 – Rabu, 26 Februari 2025, Hotel Harper Makassar menjadi tempat diselenggarakannya Sosialisasi Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma’rupanne. Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai stakeholders, termasuk Wakil Bupati Barru, Plt. Kepala BBKSDA Sulsel, serta berbagai akademisi dan perwakilan lembaga lingkungan hidup ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam pengusulan nominasi Cagar Biosfer.

Plt. Kepala BBKSDA Sulsel, T. Heri Wibowo, S.Hut.,M.Eng, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Cagar Biosfer Bantimurung Bulusaraung Ma’rupanne memiliki tiga fungsi utama yang sangat krusial, yaitu sebagai kawasan konservasi, sebagai pusat pendidikan dan penelitian, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, pembagian zona menjadi hal yang penting. Terdapat tiga zona utama dalam Cagar Biosfer, yaitu zona inti yang mencakup Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, zona penyangga yang meliputi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE), serta zona transisi yang mencakup wilayah administratif Kabupaten Barru, Maros, Pangkep, dan Bone.

Menurut Heri Wibowo, zona-zona tersebut dirancang untuk memastikan keseimbangan antara pelestarian alam dan pembangunan sosial-ekonomi masyarakat. Pembagian zona ini menjadi dasar dalam mendorong sinergi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan kawasan tersebut.

Selain itu, Wakil Bupati Barru dalam sambutannya menyampaikan komitmennya untuk mengintegrasikan pengelolaan Cagar Biosfer ke dalam dokumen RPJMD Kabupaten Barru 2024-2030. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Barru untuk mendukung pelestarian alam serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh pihak dapat lebih memahami pentingnya Cagar Biosfer sebagai kawasan yang memiliki peran penting dalam mendukung kelestarian alam sekaligus sebagai sumber daya yang dapat mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *