Lapas Parepare, Merebut Dialog untuk Karya Lebih Baik

PAREPARE — Tegas dalam keputusan, sebagai upaya penertiban pada internal maupun eksternal, korelasi ini menjadi bentuk kesadaran khusus di lingkup Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Penataan disinkronkan dengan kondisi Lapas, hingga tampak secara visual penataan yang bersifat pembinaan bagi tahanan yang sangat membutuhkan bimbingan.

“Kami tidak mengizinkan pengunjung (pejenguk) narapidana yang berpakaian seksi, karena itu dapat mengundang hal yang tidak diinginkan,” jelas Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Ka. Lapas) Marten BC., S.H., M.H. saat komunikasi sambung rasa dengan Media 01. Selasa, (7/8/2025)

Ia menambahkan, faktor yang sangat mendasar adalah pembinaan dengan disiplin yang melekat.

Pendekatan secara kultural juga dilakukan dengan mengunjungi Wali Kota serta Ketua DPRD, begitu pun dengan SKPD yang berhubungan dengan Lapas, sebagai entri poin kerja sama dengan sistem yang telah ditentukan. (A)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *