KOSONGSATUNEWS.COM, PAREPARE — Lonjakan harga beras yang belakangan dikeluhkan warga Parepare mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Parepare. Untuk memastikan kondisi di lapangan, jajaran pimpinan dewan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Bulog Parepare, Rabu (9/7/2025).
Sidak dipimpin Ketua DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir, bersama Wakil Ketua Muh Yusuf Lapanna, serta dua anggota DPRD, Kamaluddin Kadir dan Achmad Ariadi. Rombongan diterima langsung oleh Pimpinan Cabang Bulog Parepare, Mohammad Junaedy.
“Kami turun karena laporan masyarakat makin banyak dalam beberapa hari terakhir. Baik melalui telepon maupun media, semua mempertanyakan soal kenaikan harga beras,” ungkap Kaharuddin.
Dalam sidak tersebut, DPRD mengecek ketersediaan beras di gudang Bulog. Hasilnya, stok yang ada ternyata cukup besar.
“Awalnya masyarakat menduga stok kosong. Tapi setelah kami lihat, ternyata tersedia 105 ribu ton. Jadi stok justru berlebih,” jelasnya.
Meski stok aman, DPRD meminta Bulog segera melakukan langkah stabilisasi harga. Salah satunya dengan mempercepat penyaluran beras subsidi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Bulog memastikan sebanyak 40 pengecer di Parepare akan mendapat jatah distribusi, masing-masing dua ton beras SPHP. “Harga tebus dari Bulog Rp11 ribu per kilogram, dan pengecer wajib menjual sesuai HET Rp12.500. Penyaluran akan dimulai pekan depan,” kata Junaedy.
Kaharuddin menegaskan, distribusi beras subsidi harus diawasi bersama. Ia mengingatkan agar tidak ada pengecer yang menjual di atas HET.
“Kalau ada yang melanggar, laporkan ke DPRD atau Bulog,” tegasnya.
Dari hasil sidak, DPRD juga menilai kualitas beras SPHP layak konsumsi dengan broken maksimal 25 persen. Dengan langkah distribusi ini, dewan berharap harga beras di pasar bisa kembali normal dan tidak memberatkan masyarakat. (Adv/**)