Manado. Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80, ternyata meninggalkan kesan belum Merdeka bagi warga Kota Manado.
Adalah Jules Hengky Edy Walintukan seorang warga Kota Manado, yang tinggal di Jalan Maruasey Minanga Kelurahan Malalayang Dua Kecamatan Malalayang, pendukung garis keras AA-RS dalam pencalonan pada Pilwako 2024 lalu, merasa sangat kecewa dengan sikap Walikota Manado Andrei Angouw sekarang ini. Alasannya sangat jelas karena Jules mengeluhkan Pajak PBB yang terlanjur dia bayar dua tahun (2023-2024) sudah naik 300 persen. Padahal Pajak PBB yang biasa saya bayar sebelumnya hanya 700 ribu per tahun, kini sudah menjadi 2.1 juta per tahun katanya pada wartawan media ini via wa kemarin.
Ini sangat memberatkan dan menyengsarakan warga Kota Manado. Karena saat ini perekenomian lagi lesu, cari uang susah, tapi justru rakyat dibebankan dengan pajak yang naik gila gilaan. Keluhan ini sudah beberapa kali disampaikan langsung kepada Walikota Andrei Angouw via Whatsap tapi tidak di gubris sama sekali, sungguh sangat menyakitkan. Pendukungnya saja di abaikan apalagi yang bukan pendukung, sungguh sangat memiriskan, sifat dan karakter seorang pemimpin yang cuek terhadap keluhan pendukungnya.
Keresahan seperti ini bukan hanya dirasakan oleh Jules seorang, namun ini mawakili keresahan sebagian besar warga Kota Manado. Jules pun tidak segan segan Posting di Akun Facebooknya dengan harapan akan mendapat perhatian dan tanggapan dari Pemerintah Kota Manado dalam hal ini Walikota Pilihannya, namun sepertinya Walikota Andrei Angouw sudah mati rasa karena sudah Dua Periode kata Jules dengan nada yang sangat kecewa.
Padahal untuk menaikan PBB harus memenuhi beberapa syarat yakni sosialisasi kepada warga masyarakat , berkonsultasi dengan DPRD, memperhatikan kemampuan warga masyarakat dan jangan dinaikan sekaligus melainkan secara bertahap, seperti yang disampaikan oleh Mendagri Tito Karnavian beberapa waktu yang lalu.
Menanggapi hal ini Aktivis Sulut Stevenson angkat suara, seharusnya sebagai Pemimpin yang dipilih Rakyat wajib mendengarkan keluhan rakyatnya. Sudah ada contoh di daerah lain, Pemimpin yang bersikap tidak berpihak kepada rakyat, akhirnya di Demo secara besar besaran oleh warganya sendiri, baru direspon. Janganlah hal itu sampai terjadi di Kota Manado pungakasnya. (ss)