MAMASA — Dugaan adanya potongan dana aspirasi anggota DPR RI Ratih Megasari Singkarru dari Partai NasDem kembali mencuat di Kabupaten Mamasa. Kali ini sorotan tertuju pada SDN Bussu, Dusun Lambanan, Desa Tadisi’, Kecamatan Sumarorong.
Dalam rekaman konfirmasi yang dilakukan aktivis Andi Waris Tala (AWT) terhadap Kepala SDN Bussu, terungkap bahwa bantuan yang diterima siswa bukanlah PIP reguler dari Kementerian, melainkan Program Indonesia Pintar (PIP) hasil perjuangan aspirasi Ratih Singkarru. Dana tersebut disalurkan melalui pengurus aspirasi bernama Papa’ Fajar yang berdomisili di Sibanawa.
Kepala sekolah mengakui adanya potongan Rp100.000 per siswa penerima—Rp50.000 untuk operator sekolah dan Rp50.000 untuk pengurus. Namun ia menegaskan hal itu bukan pemotongan, melainkan bentuk “pengertian” terhadap pihak yang bekerja membantu proses pencairan.
“Ini bukan pemotongan, tapi pengertian. Operator dan pengurus tidak pernah meminta, justru saya yang sampaikan kepada orang tua murid agar ada pengertian. Kalau sudah cair, diminta antar ke sekolah, bukan dipaksa,” ungkap Kepsek SDN Bussu dalam rekaman yang diterima media ini.
Dari total Rp450.000 yang diterima siswa, setelah dipotong Rp100.000, siswa membawa pulang Rp350.000. Meski demikian, ketika ditanya apakah ada berita acara resmi terkait kesepakatan dengan orang tua, kepala sekolah mengakui tidak ada.
Sebagai informasi, aspirasi pendidikan Ratih Singkarru memang sudah berjalan beberapa tahun di Sulawesi Barat. Ratusan ribu siswa mulai SD hingga perguruan tinggi pernah menerima beasiswa PIP-KIP Aspirasi yang ia perjuangkan di DPR RI. Mekanisme resminya, dana disalurkan langsung ke rekening siswa, bahkan sejumlah orang tua murid di daerah lain mengaku menerima bantuan tersebut secara penuh tanpa potongan sepeserpun.
Namun, kasus di Mamasa memunculkan pertanyaan publik terkait praktik di lapangan. Dugaan pemotongan dengan alasan “pengertian” operator dan pengurus menimbulkan keresahan, karena tidak ada dasar aturan resmi yang memperbolehkannya.
Aktivis Andi Waris Tala (AWT) menduga praktik serupa terjadi di banyak sekolah di Kabupaten Mamasa. Ia meminta Partai NasDem segera melakukan evaluasi.
“Saya menduga pola seperti ini bukan hanya di satu sekolah. Partai NasDem harus segera mengambil langkah tegas, mengevaluasi dan menertibkan dugaan pemotongan yang mencoreng nama baik partai maupun anggota DPR RI Ratih Singkarru,” tegas AWT. Senin, (18/8/2025)
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengurus aspirasi bernama Papa’ Fajar maupun Partai NasDem belum memberikan klarifikasi resmi terkait adanya dugaan pemotongan dana aspirasi ini. (Ayu)