kosongsatunews.com_PAREPARE,
Penertiban pasar Lakessi mendapat perlawanan dari beberapa pedagang yang menolak untuk direlokasi masuk kedalam pasar.
Menurut salah satu pedagang, masuk kedalam pasar hanya akan membuat dagangannya sepi pembeli hingga mengalami kerugian jutaan rupiah.
Selama ini mereka juga telah memenuhi kewajiban membayar retribusi pasar.
“Saya tidak terima karena mereka sangat arogan dan berlagak preman, kami mau di usir dari tempat kami tapi kenapa kami juga membayar retribusi pasar, bahkan ada penagihan dari pihak kepala pasar menagi iuran tanpa retribusi, dengan alasan iuran kebersihan/keamanan. Kami ini mau tertib tapi bukan begini caranya, dan yang ke dua apa pemerintah siap memberikan ganti rugi kepada kami jika barang dagangan kami tidak ada yang laku, karena kami sudah berapkali menjual di dalam justru kami mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, apalagi uang yang kami pakai untuk berusaha uang pinjaman dari bank. Kami pun sangat mengharap kepada pemerintah agar mengerti dengan hal ini”, keluhnya.
Ditempat terpisah Kepala Pasar Lakessi yang dikonfirmasi memberikan hak jawabnya terkait pemberitaan kosongsatunews.com dengan judul “akibat arogansi ramlan pasar lakessi hampir menelan korban” yang dianggap merugikan nama baiknya. Berikut tanggapannya

Sejak di SK kan selaku kepala pasar sentral Lakessi Kota Parepare awal januari 2023 lalu. Ramlan yang dituding arogan sebagai biang kericuan antara pedagang dan pengelola pasar (2/3/2023, red), ternyata berbanding terbalik. Justru Dirinya lah saat ini berupaya keras bagaimana agar tercipta kondisi pasar yang aman kondusif dan nyaman.
“Sebenarnya kejadian yang seperti itu (ricuh-red) tidak terjadi, andai oknum-oknum yang selama ini merasa sok berkuasa yang kami duga menjadi salahsatu aktor dibalik kericuan tersebut,” ungkap Ramlan di warkop mario Parepare. Jumat, 3 Maret 2023
Bahkan dirinya ingin merangkul para oknum yang sering menarik retribusi keamanan untuk dirangkul bersama menjaga ketertiban di pasar dengan syarat sesuai dengan aturan pemerintah.
Tujuannya satu memberikan rasa aman dan nyaman bagi pedagang yang telah memenuhi kewajibannya membayar retribusi.
“Padahal sebelum saya di amanahkan oleh pemerintah (Bapak Walikota), orang-orang tersebut sudah saya ajak bicara (cooling down) untuk bekerja sama dan bersama sama menciptakan keamanan dan kenyamanan di dalam pasar. Pedagang dan pengunjung pasar juga merasa aman dan nyaman melalui aktivitas jual beli sesuai harapan para pedagang dan pengelola pasar selama ini,” jelasnya.
Lebih jauh Ramlan, menuturkan kondisi lapak didalam pasar memang tidak sesuai dengan beberapa keinginan pedagang.
“mereka mau masukkan semua barangnya seperti box dalam jumlah banyak, alat dan mesin yang sebenarnya lapak tersebut hanya cukup untuk barang jualan saja.” Jelasnya.
Berdasarkan pantauan kosongsatunews.com penataan pasar lakessi masih semrawut, terlalu banyak pintu masuk sehingga membuat sebagian besar lapak pedagang tidak dilalui yang berujung sepi pembeli. (Shl. Mds. Afg)