WAJO – Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya meminimalisir dampak kekeringan yang terjadi tiga bulan terkhir ini.
Ditemui di Kantornya, Rabu, (11/10/2023) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, Syamsul Bahri mengatakan hingga saat ini pohaknya bersama Tim Posko Darurat melakukan sejumlah langkah untuk meminimalisir dampak kekeringan ini, diantaranya distribusi air bersih ke sejumlah wilayah yang terdampak. Selain itu pihaknya juga terus melakukan survey terhadap lahan pertanian yang masih bisa diselamatkan.
Terbaru, pihak BPBD, PUPR bersama Darurat melakukan survey terhadap areal pertanian yang terdampak kekeringan di lima desa pada wilayah Kecamatan Bola dan Pammana.
“Hasilnya, setidaknya ada 4000 Hektare lahan persawahan yang tersebar di kecamatan Pammana dan kecamatan Bola yang terdampak kekeringan, ” Sebut Syamsul Bahri.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tanaman padi tersebut masih bisa terselamatkan, pihakya berupaya untuk mengalirkan air dari sungai Walennae ke sungai Kading yang kering.
“Terkait hal ini kami telah berkoordinasi dengan pihak BWS Pompengan, karena kewenangannya ada di BWS Pompengan. Dalam waktu dekat ini akan segera terealisasi, ” ujarnya lagi.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kekurangan air bersih di sejumlàh wilayah, hingga saat ini BPBD Kabupaten Wajo terus melakukan distribusi air bersih.