Sinjai Layak Menyandang Gelar Kabupaten Metropolitan Sapi

KOSONGSATUNEWS.COM – Banyak menilai Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan, layak menyandang gelar sebagai kabupaten metropolitan sapi. Hal ini tentu sangat beralasan, kenapa ? Dimana pengembangan peternakan di ” Bumi Panrita Kitta” sebutan lainnya Kabupaten Sinjai terus menggeliat. Menempatkan daerah ini menjadi salah satu kabupaten penyumbang daging secara menasional. Demikian diungkapkan salah seorang sumber kepada media ini, Jum’at 10 November.

“Sinjai sangat layak menyandang gelar sebagai Kabupaten Metropolitan Sapi. Pengembangan sapi sangat pesat masuk diurutan ke 3 di Sulsel, setelah Kabupaten Bone dan Gowa” Ungkap sejumlah sumber media ini.

Runtut antusias masyarakat di bidang peternakan (ternak sapi red) tidak lepas dari segunduk trobosan pihak Pemkab Sinjai dalam hal ini dinas peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Sinjai. Merambah sampai pada pemerintahan desa sudah banyak program bantuan pengadaan dan penggemukan sapi, seperti Desa Massaile, Desa Kaloling dan desa Patalassang. Dimana kiblat dari program mereka mendongkrak perekonomian warga yang sempat “redup” akibat bencana non alam pandemi covid – 19 yang melanda negeri ini beberapa tahun lalu.

“Ada relevansi program antara pemkab dan pemerintah desa dalam pengembangan peternakan sapi. Ini menambah animo masyarakat dalam pengembangan sapi di daerah ini” Ungkap Burhanuddin, Kadis Peternakan Kabupaten Sinjai, disalah satu kesempatan saat ngobrol santai dengan media ini.

Menghalau kecemasan para peternak sapi, pihak Pemkab menghadirkan program asuransi sapi digagas mulai tahun 2016 hingga saat ini sudah ribuan ternak masuk dalam program asuransi tersebut. Pada tahun 2016 dikenal dengan istilah mandiri asuransi dan mulai disubsidi pemerintah pada tahun 2018 sampai 2022.

“Program asuransi sudah mulai berjalan tahun 2016 tapi itu masih asuransi mandiri dan nanti 2018 sampai 2022 berlaku asuransi subsidi dan tahun ini (2023) tidak ada anggaran subsidi” Ujar Burhanuddin

Dibeberkan program subsidi selama beberapa tahun sudah mencapai sekitar 6000 ekor sapi. Hal ini sangat membantu masyarakat khusunya para peternak sapi.

Lanjut dikatakan, berbagai sarana peternakan lainnya terus digodok seperti Poskeswan sudah ada di 7 Kecamatan. Demikian pula Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sudah terbangun tahun lalu (2022 red).

“Sinjai ini urutan ke 3 di Sulsel pengembangan ternak dengan jumlah ternak saat ini sekitar 124.000 sapi. Kita punya suplai keluar daerah (Makassar dan Kalimantan) sekitar 3000 ekor setiap tahunnya” Kuncinya. (UCP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *