
Sejumlah warga Desa Boiya. Kecamatan Maiwa. Kabupaten Enrekang. Sulawesi Selatan. Di anggap oleh warga ” Nol” pembangunan, padahal menurutnya Kepala Desa (Kades) Boiya, berinitial Sam, sudah dua Priode menjabat Kades. Padahal masyarakat Desa telah mengetahui, Pemerintah Pusat mengucurkan uang banyak pertahun untuk membangun Desa. Masyarakat sudah mengetahui tentang anggaran Dana Desa tiap Tahun di kucurkun, untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Tapi sampai sekarang, rakyat Desa menderita, pasilitas jalan Desa nampak nyaris tidak ada. Kades Boiya pernah di konfirmasi di Kantornya mempertanyakan tentang hal tersebut, bahkan Kades balik mengatakan ” silakan muat kalau ada temuan, saya tidak takut” Sejumlah sumber pada saat acara Maccera Tua di rumah Bapak Upe di Dusun Balajonga, mengungkap, Kades termasuk Salahsatu Kades di Kabupaten Enrekang yang kebal Hukum, bahkan kasusnya tentang penebangan Hutan Lindung, di dua Kabupaten. Yakni; Kabupaten Enrekang, yang di ketahui persis oleh H. Rahim, pengusaha Tambang di Desa Boiya, karena berdekatan dengan area tambangnya yang di duga diambil oleh Kades, meski di ketahui itu adalah kayu Hutan Lindung. Begitupun di lokasi Hutan Lindung yang ada di Kabupaten Sidrap ujar sumber 01. ” kami hanya berharap kiranya penegak Hukum prihatin dengan ulah Kades Boiya, ujar Tanca. H. Rahim yag di konfirmasi di Pillanya, adanya informasi penebangan kayu Hutan Lindung, oleh suruhan Kades Boiya, yang berdekatan dengan lokasinya. Mengakui hal tersebut. Tapi sepengetahuan H.Rahim, kayu hasil dugaan curian sudah di ambil sebagian Dinas Kehutanan Kabupaten Enrekang sebagai barang bukti. Kades Boiya, ingin di konfirmasi, tidak di temui. (Tim)