MAMASA, KOSONGSATUNEWS.COM — Dalam suasana penuh kehangatan yang berlangsung di kebun milik Sudiarno di Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (12/6/2025), terjadi pertemuan bermakna antara generasi petani senior dan para petani milenial.
Sudiarno, sosok petani berpengalaman yang telah puluhan tahun mengelola lahan di wilayah tersebut, menyatakan komitmennya untuk menjadi mentor sekaligus mitra kolaborasi bagi Asosiasi Petani Milenial Mamasa.
“Saya melihat semangat luar biasa dari anak-anak muda ini. Sebagai petani yang sudah puluhan tahun bekerja di lahan sendiri, saya sangat terpanggil untuk mendampingi mereka. Ini bukan soal siapa yang lebih senior, tapi bagaimana kita menyatukan kekuatan untuk memajukan pertanian Mamasa,” ujar Sudiarno.
Kunjungan para pengurus Asosiasi Petani Milenial ke kediaman sekaligus kebun Sudiarmo berlangsung penuh semangat dan diskusi produktif. Ketua asosiasi, Andi Zulkifli, S.P., menyampaikan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari strategi membangun konektivitas antara pengalaman petani senior dan energi inovatif generasi muda.
“Kami datang bukan untuk menggantikan posisi generasi sebelumnya, tapi untuk belajar dan membangun bersama. Pak Sudiarno adalah tokoh dengan pengalaman dan jaringan yang luar biasa. Kami sangat bersyukur atas keterbukaan beliau dalam membuka ruang mentoring dan kolaborasi,” ujar Zulkifli.
Pertemuan ini menjadi simbol penting bahwa regenerasi petani di Mamasa tidak harus dimulai dari konflik atau dikotomi usia. Sebaliknya, dibutuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya kesinambungan pengetahuan dan pengalaman antargenerasi.
Pas Marenty Jaya, lembaga pelatihan pertanian yang dipimpin langsung oleh Sudiarno, selama ini dikenal sebagai pusat pembinaan petani mandiri yang telah berhasil mencetak petani tangguh di Mamasa. Dengan dukungan lembaga seperti Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), para petani milenial kini berpeluang memperoleh pelatihan teknis, manajemen usaha tani, hingga pengembangan agribisnis berbasis teknologi dan komunikasi.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat dalam memperkuat ekosistem pertanian inklusif dan berkelanjutan di Mamasa. (Ayu)