Donor Darah dan Bantuan Kemanusiaan Warnai Peringatan Hari Donor Sedunia di Majene

MAJENE — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Majene menggelar aksi kemanusiaan berupa donor darah massal sekaligus penyaluran bantuan sembako kepada warga terdampak angin puting beliung di Desa Bababulo, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PMI Kabupaten Majene, Dr. Hj. Andi Rita Mariani, M.Pd, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Majene. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyerahkan langsung bantuan kepada para korban terdampak bencana.

Acara ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Donor Darah Sedunia, yang tahun ini mengangkat tema “Berikan Darah, Berikan Harapan”. Dalam sambutannya, Ketua PMI menyampaikan apresiasi kepada seluruh pendonor darah, relawan, serta masyarakat yang ikut menyukseskan kegiatan tersebut.

“Setiap tetes darah yang didonorkan adalah bentuk cinta dan kepedulian. Darah tidak bisa digantikan oleh apapun, hanya bisa diperoleh dari manusia untuk manusia. Mari kita jadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup kemanusiaan,” ujarnya di hadapan para peserta.

Ia juga menyoroti pentingnya ketersediaan stok darah yang aman dan mencukupi di Kabupaten Majene, khususnya dalam situasi darurat, bencana, serta bagi pasien yang membutuhkan transfusi secara rutin. Untuk itu, PMI terus mendorong gerakan donor darah sukarela yang berkelanjutan.

Salah satu inovasi yang kini tengah digalakkan adalah pembentukan Kampung Donor Darah, sebuah program kolaboratif antara PMI dan masyarakat dalam menciptakan komunitas sadar donor darah. “Melalui kampung donor, kita ingin membangun pusat edukasi, kegiatan donor rutin, dan solidaritas kemanusiaan,” tambahnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Camat Pamboang, Kapolsek dan Danramil Pamboang, Kepala Desa Pamboang, para pengurus dan relawan PMI Kabupaten Majene, serta petugas medis dari UTD RSUD Majene.

Acara berlangsung lancar, penuh semangat kebersamaan dan kepedulian. PMI Kabupaten Majene berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan di berbagai wilayah sebagai bentuk komitmen bersama dalam menolong sesama dan membangun masyarakat yang lebih tangguh dan berempati. (H.KR.M.YAHYA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *