KOSONGSATUNEWS.COM, MAMASA – Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balla, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, akhirnya angkat bicara terkait polemik sumbangan orang tua siswa yang sempat menimbulkan kesalahpahaman publik.
Dalam keterangannya, pihak sekolah menegaskan bahwa keputusan sumbangan tersebut awalnya lahir dari hasil musyawarah bersama komite sekolah beberapa pekan lalu. Namun, karena berkembangnya isu yang dikaitkan dengan Program Indonesia Pintar (PIP), pihak sekolah merasa perlu memberikan klarifikasi.
“Kami tegaskan, sumbangan yang pernah dibicarakan sebelumnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan dana PIP. Namun karena ada kesalahpahaman dan menimbulkan keresahan, kami berkomitmen untuk menghapus sumbangan itu. Tidak ada lagi pungutan dalam bentuk sumbangan dari sekolah kami,” ungkap Kepala SMA Negeri 1 Balla, Rabu malam (19/8/2025).
Pihak sekolah juga menjelaskan bahwa sumbangan yang ditunggu sebenarnya bersumber dari kesepakatan orang tua, namun waktu pencairannya bertepatan dengan cairnya dana PIP. Hal itu membuat sebagian masyarakat menilai sumbangan tersebut berasal dari pemotongan PIP.
“Sekolah menunggu sumbangan orang tua, yang sebenarnya kami juga tidak tahu asal usul uangnya. Namun kebetulan di waktu yang sama dana PIP cair, sehingga ada anggapan bahwa dana itulah yang digunakan. Padahal, semua itu atas keputusan orang tua sendiri, bukan kebijakan sekolah,” jelasnya.
Ia juga mengakui, pemberitaan media khususnya kosongsatunews.com dan atensi aparat hukum menjadi cambuk penting bagi pihak sekolah agar lebih hati-hati dalam mengambil keputusan.
“Kami baru menyadari bahwa aparat hukum sangat tegas dalam menindak hal-hal di luar aturan. Karena itu, kami akan memastikan setiap kebijakan di sekolah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
Dengan klarifikasi ini, pihak sekolah berharap masyarakat, orang tua siswa, maupun publik luas tidak lagi salah memahami kebijakan sekolah, serta tetap bersama-sama mendukung peningkatan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Balla. (Ayu)