PINRANG — Di luar nalar, sebuah kejadian yang membelalakkan mata kini menjadi nyanyian pilu masyarakat Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Sejumlah warga yang dikonfirmasi secara terpisah berharap Aparat Penegak Hukum (APH) segera menangkap pelaku pencurian sekaligus perampokan gabah milik Rusni (pelapor).
Hampir dua tahun lamanya, dugaan pelaku berinisial Seb dan Cop tidak hanya mencuri gabah, tetapi juga menguasai sawah milik Rusni dan terus mengambil hasilnya. Pelanggaran berlapis itu seolah tidak tersentuh hukum, meski kerugian sudah nyata dirasakan korban. Kejadian ini menghebohkan sepanjang sejarah Bumi Lasinrang, sebutan legendaris untuk Kabupaten Pinrang.
Alih-alih diproses hukum, pencuri dan perampok gabah justru bebas mengolah sawah milik Rusni hingga kini. “Ini fenomena apa? Mengapa APH Kabupaten Pinrang seolah tak punya taji, bahkan nampak takut berhadapan dengan penjahat? Siapa sebenarnya di balik pencuri tersebut?” kesal seorang sumber.
Padahal, Rusni telah melaporkan pencurian sekaligus pengrusakan sawah kepada penyidik Polres Pinrang hampir dua tahun lalu. Namun hingga kini, yang disodorkan penyidik untuk ditandatangani baru-baru ini hanyalah Tipiring (Tindak Pidana Ringan) bagi pelaku, sementara sawah korban terus dikuasai.
“Kami tetap menuntut keadilan, Pak, sebagai korban. Masa perampok gabah kami sekaligus penguasa sawah kami selama ini tidak ditangkap? Yang menyakitkan, pelaku malah menyebut dirinya tidak bisa ditangkap karena punya banyak uang dan bekingan kuat. Kami sudah menderita hampir dua tahun. Sawah itu satu-satunya peninggalan orang tua kami. Sekarang dikuasai pencuri, sementara saya hanya menjahit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur Santi, adik kandung Rusni, dengan nada pilu.
Rusni pun berharap, pencuri serta perampas hak atas sawah keluarganya mendapat hukuman yang setimpal, terlebih para pelaku terus menyombongkan diri dan menantang seolah tak ada yang berani menangkapnya.
“Semua bukti dan saksi atas keterlibatan Seb dan Cop sudah terpenuhi,” tegas Armin, adik ipar Rusni. (***)
