KORBAN KEMBALI MELAPORKAN DUGAAN PENYEROBATAN SAWAH DI KABUPATEN PINRANG

PINRANG — Setelah merampok gabah milik Rusni, anak almarhum P. Codi, hampir 2 tahun lalu, pada Polres Pinrang, Sulawesi Selatan. Ditengarai pelakunya adalah Sebb dan Cop, yang sampai kini belum tertangkap dengan alasan penyidik, kasus Tindak Pidana Ringan (Tipiring).

Kini Rusni kembali melaporkan Sebb sebagai penyerobotan dan pengrusakan sawah bersertifikat milik Rusni. Hampir 3 kali panen, diduga perampok berinisial Sebb menguasai sawah tanpa tindakan preventif. Bahkan Sebb membanggakan diri, tidak dapat ditangkap aparat penegak hukum (APH) karena memiliki bekingan kuat di Polres Pinrang, keluh Rusni.

Makanya Rusni melaporkan Sebb sebagai dugaan pelaku penyerobotan dan pengrusakan sawah miliknya.

“Hampir 3 kali panen dikuasai lahan kami oleh Sebb. Berkisar hampir 2 tahun setelah melaporkan kasus pencurian/perampokan gabah, namun sampai kini pelakunya terus menyombongkan diri, bahwa tidak ada yang berani menangkap walaupun salah. Seperti diceritakan Selli, kakak Rusni yang tinggal di Malaysia, setelah Sebb menyampaikan bahwa adikmu Rusni mau penjarakan tapi tidak bisa, karena Sebb punya orang kuat di Polres Pinrang. Kami akui sebab Sebb tidak pernah tersentuh oleh hukum atas pelanggaran besar yang dia perbuat,” ujar Rusni prihatin.

Kemudian hari Selasa, tanggal 2 September 2025, Rusni menambah laporannya tentang kasus penyerobotan serta pengrusakan sawah pada Polres Pinrang. Rusni mengaku laporannya lengkap dengan tanda bukti kuat, semoga polisi serius menangani kasus yang membelalakkan mata tersebut.

Bahkan ada sumber menyebut, ada sindikat jahat yang hanya berupaya ingin mengambil hak orang lain. Ini jaringan kuat di Kabupaten Pinrang, dan sepertinya APH tidak berdaya meski sejahat apapun kelakuannya, serta mencoba memprovokasi masyarakat dan APH untuk memutar balik fakta, keluhnya sambil geleng kepala.

Sebaiknya APH mengambil sikap di atas kebenaran dan surat bukti atas kepemilikan lahan, bukan hanya mendengar laporan fiktif. Inilah yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat, adanya dugaan kelompok mafia yang terus merambah Bumi Lasinrang. Terbilang sudah beberapa kali kejadian, tapi pelakunya tidak ada yang tertangkap. Rata-rata korbannya adalah masyarakat awam.

Untuk itu, diharapkan masyarakat, hukum jangan pilih kasih, segera tangkap pelaku kejahatan hingga pelakunya tidak lagi menyombongkan diri punya beking kuat di Polres. Sebab bila dibiarkan, sangat merusak citra APH, khususnya di Kabupaten Pinrang.

Dulunya tidak pernah terdengar kasus heboh semacam ini, entah kenapa baru terjadi dan lamban ditangani APH.

“Terus terang Pak, kami prihatin kejadian seperti ini yang tidak bisa ditolerir masyarakat. Masyarakat Lasinrang sangat peka dengan persoalan serupa ini, yang dapat menimbulkan gejolak, sebab berhubungan dengan kezaliman.” (Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *