Domino Naik Kelas: Dari Permainan Warung Kopi Menjadi Cabang Olahraga Bergengsi

Oleh: Muhammad Yusuf Buraearah, SH
(Redaktur Kriminal Kosongsatunews.com)

OPINI – Domino, yang dahulu identik dengan obrolan santai di warung kopi, kini menjelma menjadi cabang olahraga resmi di bawah naungan Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI). Transformasi ini membuka babak baru bagi permainan klasik tersebut, menjadikannya lebih terstruktur, kompetitif, dan penuh prestasi.
Sejak resmi dipayungi PORDI, berbagai even domino mulai marak digelar di Sulawesi Selatan. Turnamen-turnamen ini tidak lagi sekadar ajang hiburan, tetapi menjadi medan unjuk kemampuan strategi, kecepatan berpikir, dan ketahanan mental para peserta. Kehadiran domino dalam peta olahraga daerah menjadi bukti bahwa inovasi dapat lahir dari akar budaya lokal.

Menariknya, setiap turnamen domino yang digelar di Sulsel selalu dibanjiri ratusan pasang peserta. Fenomena ini menandakan bahwa animo masyarakat terhadap domino tidak pernah surut, bahkan meningkat ketika permainan ini mendapatkan pengakuan resmi. PORDI sukses mengemas domino menjadi lebih profesional, tanpa menghilangkan esensi kebersamaan yang menjadi ruh permainan ini.
Turnamen-turnamen domino yang berlangsung di berbagai kabupaten di Sulsel juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Rumah makan, hingga usaha lainnya merasakan keuntungan ketika ratusan peserta datang ke daerah penyelenggara. Domino tak hanya menjadi olahraga, melainkan motor penggerak ekonomi kreatif di daerah.

PORDI Sulsel memainkan peran penting dalam menjaga kualitas setiap event. Regulasi yang diterapkan, mulai dari sistem pertandingan, standar perlengkapan, hingga tata cara penilaian, membuat domino tampil sejajar dengan cabang olahraga lainnya. Kehadiran wasit dan perangkat pertandingan resmi mempertegas status domino sebagai olahraga serius.

Namun, di balik kesuksesan itu, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Edukasi kepada masyarakat mengenai domino sebagai olahraga perlu diperluas, agar citra permainan ini tidak lagi terjebak pada stigma masa lalu. PORDI bersama pemerintah daerah dan komunitas pecinta domino harus terus menggelorakan semangat positif, bahwa domino adalah ajang prestasi, bukan sekadar hiburan santai.

Selain itu, pembinaan atlet domino juga menjadi pekerjaan rumah yang tidak bisa diabaikan. Talenta-talenta muda perlu diberi ruang dan pembinaan yang terarah, sehingga mampu melangkah ke tingkat nasional bahkan internasional. Domino berpotensi menjadi olahraga yang melahirkan juara-juara baru dari Sulsel, asal manajemen pembinaan dilakukan secara serius.

Kehadiran domino sebagai olahraga resmi juga memberi pesan penting tentang inklusivitas dunia olahraga. Domino tidak memandang usia, latar belakang, atau kondisi fisik. Siapa pun yang memiliki ketajaman analisis, ketenangan, dan kemampuan membaca pola dapat bersaing di meja pertandingan. Ini adalah peluang emas untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam olahraga.

Dalam konteks budaya, domino tetap menyisakan ruang nostalgia. Meski kini dilengkapi regulasi, nilai keakraban yang melekat pada permainan ini tidak hilang. Turnamen domino sering kali menjadi ajang silaturahmi lintas generasi, mempertemukan pemain senior dengan wajah-wajah baru yang bersemangat menorehkan prestasi.

Sebagai cabang olahraga yang tengah berkembang, domino membutuhkan dukungan lebih luas dari berbagai pihak. Pemerintah daerah, sponsor, dan media massa dapat berperan dalam memperkuat eksistensi domino melalui promosi, pendanaan, dan liputan yang memadai. Dengan demikian, olahraga ini mampu menembus batas lokal dan dikenal di tingkat nasional.

Domino juga menjadi cerminan kreativitas masyarakat Indonesia dalam mengangkat permainan tradisional menjadi olahraga berkelas. Transformasi ini selaras dengan upaya dalam memperkaya cabang olahraga yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat sekaligus memperkuat identitas budaya.

Ke depan, PORDI Sulsel terus melakukan inovasi dalam penyelenggaraan turnamen, termasuk memanfaatkan teknologi digital untuk pendaftaran peserta, live scoring, hingga siaran langsung pertandingan. Modernisasi semacam ini akan meningkatkan daya tarik domino di kalangan generasi muda.

Domino bukan lagi sekadar hiburan di pojok warung kopi. Di bawah bendera PORDI, domino telah naik kelas menjadi cabang olahraga bergengsi yang mengundang kebanggaan dan membuka peluang prestasi bagi siapa saja yang serius menekuninya. Kini, tugas bersama adalah memastikan semangat positif itu terus menyala, menjadikan domino ikon olahraga baru di Sulawesi Selatan. (Yusuf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *