Gowa, kosongsatunews.com – Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Gowa, guna menekan angka kemiskinan di wilayahnya. Salah satunya, dengan setiap tahun menggelar Job Fair yang merupakan rangkaian dari Hari Jadi Gowa (HJG) ke-699 Tahun.
Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni, mengatakan, pagelaran Job Fair ini mempunyai nilai strategis, karena dapat memberikan komunikasi dua arah, antara pengguna dan pencari kerja. Sementara dalam hal ini pemerintah bertindak, sebagai fasilitator.
Lanjutnya, pada dasarnya perkembangan ketenagakerjaan di wilayah Kabupaten Gowa, dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.
Di sisi lain, imbuhnya, presentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017. Dalam hal ini, TPT nya sebesar 20453 jiwa atau turun 6,14 persen dari 2016, sedangkan pada 2018 sebesar 14650 jiwa atau turun sebesar 4,80 persen.
“Hal ini tentunya terjadi berkat dari pelaksanaan Job Fair yang setiap tahun rutin kita laksanakan. Apalagi tahun ini telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya,” urai Wabup Gowa, saat membuka Job Fair 2019, di Pelataran Kantor Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Gowa, Jalan Poros Pallangga, Senin (11/11).
Lebih jauh diuraikannya, dimana mengapresiasi dan sangat mendukung dengan digelarnya kegiatan ini. Pasalnya, merupakan perwujudan implementasi dan komitmen pemerintah daerah, dalam menekan angka pengangguran di wilayah Kabupaten Gowa. Sekaligus, katanya, sebagai proses penerapan sistem rekruitmen tenaga kerja secara transparan dan kompetitif.
Sementara, Kepala Disnakertrans Gowa, Salehuddin Bachtiar, mengungkapkan, dampak dari banyaknya pengangguran itu salah satunya, yaitu mendorong peningkatan angka kriminalitas. Seperti, jika mereka tidak bekerja maka potensi untuk menjadi kriminal sangat besar.
“Inilah kenapa kita sangat serius menangani agar angka pengangguran dapat tertekan,” jelas Salehuddin Bachtiar.
Selain itu, kata Salehuddin, program prioritas yang didorong dalam menekan angka tersebut, yaitu: pelatihan keterampilan berbasis kebutuhan, seperti kursus menjahit, tata rias pengantin dan lainnya. Lanjutnya, penciptaan wirausaha mandiri melalui pelatihan kewirausahaan, seperti para ibu-ibu yang memiliki keterampilan menjahit dan lainnya. Juga, katanya, penciptaan kesempatan kerja melalui kegiatan padat karya mandiri, serta upaya-upaya lainnya dalam konteks globalisasi.
Ia mengatakan, pada Job Fair 2019 ini pihaknya menyiapkan sekitar 2034 lowongan atau meningkat 20 persen dari tahun lalu. Selain itu sekitar 40 perusahaan baik lokal maupun nasional.
“Kami sangat membuka kesempatan bagi masyarakat atau para pencari kerja pada tamatan SMA dan sederajat serta sarjana strata satu (S1),” ulasnya.
Ditambahkannya, Job Fair 2019 ini akan berlangsung hingga Rabu (13/11) mendatang.
(Syahrir AR)