kosongsatunews.com–Kalapas kelas II Maros, Indra S Mokoagow Bc IP S Sos, ketika ditemui di rumah jabatannya, menjelaskan, bahwa Lapas II Maros di huni oleh narapidana kurang lebih 630 jiwa. Dan jumlah tersebut, yang paling banyak adalah kasus Narkoba.
“Narapidana yang berjumlah lebih dari 630 jiwa ini, paling banyak adalah kasus Narkoba. Selain itu pula, terdapat 36 anak binaan yg sekarang ini telah di kembalikan pada orang tuanya,” urai kalapas Indra Mokoagow.
Lebih jauh diuraikannya, selain itu pula terdapat, 11 orang wanita binaan. Wanita tersebut ada beberapa macam kasus, antara lain: kasus narkoba, pencurian dan lain-lain. Kalapas Maros, mengakui dimana dirinya terus melakukan langkah-langkah pembinaan para napi tersebut.
“Pertama-tama, saya melakukan pembinaan rohani atau agamanya masing-masing, mudah-mudahan mereka kembali pada keluarganya atau masyarakat dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik. Selain pembinaan rohani, kami juga melakukan pembinaan keterampilan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, juga yang harus dilakukan adalah memberikan buku, tentang apa yang mereka suka. Pertanian dan perkebunan serta kerajinan kulit. Lapas maros, katanya, merupakan lapas yang paling minim fasilitas di antara lapas lain di Sulsel.
“Dari 630 orang binaan ini, berbagai macam pelakutindak pidana. Untuk penanganannya pun, berbeda dengan apa yang pernah saya alami waktu menjabat Kalapas di Kota Makassar,” terang Kalapas kelas II Maros.
Lanjutnya, untuk masalah anggota personil yang hanya 87 orang menangani 630 orang masih kurang. Namun hal ini tidak mengurangi semangat bersama anggota, untuk terus melakukan upaya pembinaan.
“Pembinaan kerohanian itu yang paling penting. Jika agamanya terbina dengan baik, maka kembali pada masyarakat tentu akan menjadi lebih baik. Namun, juga tidak bisa dipungkiri jika mereka ditangkap karena mencuri Hp. Kembalinya mereka menjadi penjahat besar itu. Atau pelajaran dari teman-temannya, yang pernah melakukan kejahatan ini yang paling sulit, untuk dicegah. Contohnya, jika di dalam penjara sering menemui yang ada disebelah penjaranya, yang seorang perampok, maka tentu akan saling memberi pengalaman untuk itu,” tandasnya.
Kalapas kelas IIA Maros, Indra S Mokoagow, berharap, agar pembinaan agamanya itu yang paling penting. Juga diharapkannya ke depan, agar para anggotanya tetap menjalankan kedisiplinan, dalam menjalankan tugas.
(Rosmini)