kosongsatunews.com, POLMAN–Corona Virus Disease 2019 Atau COVID-19 merupakan wabah pandemic atau menyeluruh ke berbagai negera. Virus yang muncul pada akhir Desember 2019 ini awalnya bermula di China, Dikutip dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) pada akhir Desember 2019, otoritas kesehatan masyarakat China melaporkan sejumlah kasus sindrom pernafasan akut di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Ilmuwan China segera mengidentifikasi virus Corona baru sebagai agen penyebab utama. Penyakit ini sekarang disebut Corona Virus Disease 2019 Atau COVID-19, penyebab virus ini disebut sindrom perbafasan akut parah Corona Virus 2 (SARS CoV-2 ) ini adalah jenis baru virus corona yang belum diidentifikasi. Wabah ini menyebar sangat cepat di Wuhan dan mempengaruhi wilayah lain di China. Kasus-kasus serupa segera terdeteksi di beberapa negera bahkan hingga kini banyak dari memakan korban seperti yang terjadi di Itali dengan angka kematian akibat virus ini sebanyak 15. 887 (CNBC Indonesia 6/4/2020).
Di Indonesia sendiri hingga hari Senin, tanggal 6 April 2020 terdapat 2.273 kasus, 198 kematian dan 164 dinyatakan sembuh, akan tetapi pemerintah masih belum merinci data tersebut dengan mencantumkan jumlah korban berdasarkan umur dan penyakit yang dapat memberatkan pada penderita COVID-19.
Pemerintah kemudian menginstruksikan kepada setiap wilayah-wilayah d Indonesia mulai dari Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, hingga ke wilayah Desa agar dapat segera melalukan pencegahan penyebaran virus COVID-19 sesuai dengan protokol Pencegahan COVID-19 dari Kementrian Kesehatan RI.
Hal ini kemudian di tanggapi dengan positif oleh Kepala Daerah Seluruh Indonesia dan menghimbau untuk setiap lapisan masyarakat agar tetap waspada dan tanggap terhadap penyebaran COVID-19 yang begitu cepat.
Salah satu Kepala Desa di daerah Polewali Mandar, yakni Husain Nawawi, Kepala Desa Tammangalle, beranggapan bahwa “Kita harus tetap waspada dan tetap berkoordinasi dengan tim penanggulangan bencana COVID-19 dalam menanggulangi penyebaran virus ini”, lanjut Husain Nawawi “ kami bahkan telah melaksankan program pembagian masker kain gratis yang kami jahit sendri dengan bekerja sama dengan mahasiswa yang sedang KKN di desa kami, ini adalah hari ketiga kami membagikan masker, insyaallah kami akan terus berupaya memberikan bantuan, kami terus mengupayakan untuk untuk adanya penyemprotan cairan disinfektan untuk masyarakat secara gratis”.
Desa Tammangalle sendiri terletak di wilayah Kabupaten Polewali Mandar Kec. Pambusuang, Desa ini termasuk desa tanggap COVID-19 karena masyarakat dan Kepala Desanya aktif dalam melaksanakan setiap kegiatan penanggulangan wabah COVID-19 ini. Husain menuturkan “ Pencehagahan harus di mulai dari tingkat kabupaten dengan membatasi akses masuk ke wilayah Kabupaten Polewali Mandar dari perbatasan Polewali Mandar-Pinrang, apa gunanya kita batasi wilayah desa kalau tetap bias tembus di kabupaten, kemudian setiap orang yang dari luar yang pulang kekampung halaman untuk dapat melapor kepada pihak setempat untuk dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan”.
(Ilham)