Karyawan Pasar Rewa tetap Menerima Gaji meskipun Tutup

Gowa, kosongsatunews.com – Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap perekonomian di Indonesia sangat terasa dampaknya, banyak perusahaan harus melakukan pengurangan tenaga kerja, sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran pun terjadi.

Dampak Covid-19 sangat terasa di daerah, beberapa UMKM harus putar haluan untuk bertahan, bahkan tidak sedikit yang tutup usaha.

Beberapa UMKM di Kabupaten Gowa juga merasakan, diantaranya puluhan UMKM berjualan di destinasi wisata kuliner Pasar Rewa.

Tempat tongkrongan milenial ini tutup total mengikuti imbauan pemerintah dan maklumat Kapolri.

Pengelola Pasar Rewa, Nuki mengatakan Pasar Rewa dari awal sudah tutup sehingga mengalami kerugian yang cukup besar, Kamis, (23/4/2020) pagi di Pasar Rewa, Jalan Tumanurung Raya No 6 – 7.

“Meskipun tutup namun kami tidak melakukan PHK terhadap 4 orang sekuriti, 4 orang waitres dan 2 office boy, masih tetap kita aktifkan. Semua ini untuk membantu beban hidup keluarga mereka dan membantu pemerintah agar tidak terjadi penambahan pengangguran,” pungkas Nuki yang juga direktur CV Auto Jamix dan Owner Nuk’s Tailor ini.

Di tempat berbeda saat dikonfirmasi terkait penyewa yang mempolisikan pengelola Pasar Rewa, owner Pasar Rewa, Syafriadi Djaenaf mengatakan sebenarnya penyewa itu gegabah melaporkan.

“Kami menyelesaikan Pasar Rewa sesuai surat pernyataan yang ada, tepat pada waktunya. Sebenarnya Pasar Rewa sudah soft opening pada tanggal 20 November 2019 namun sesuai hasil rapat dengan para penyewa lainnya untuk menunda saja karena belum siap,” jelas Daeng Mangka, sapaan akrab Syafriadi Djaenaf.

“Kami harus mendengarkan dan mengakomodir puluhan penyewa dan suara terbanyak, mereka yang keberatan tidak seberapa dan bukan hanya mereka saja yang mau berusaha di Pasar Rewa,” terangnya.

Ditambahkannya, kami sudah menyiapkan tenant mereka dan siap ditempati. Cuma mereka saja yang tidak mau menempati, mungkin karena mendengarkan issue yang diembuskan provokator, bahwa kalau mereka masuk langsung ditagih pelunasan.

“Mereka itu baru melakukan panjar bukan pelunasan, mereka memasukkan panjar untuk 1 unit tenant di Pasar Rewa, kalau tenantnya sudah selesai. Lalu dimana letak penipuan kami?,” tandas Daeng Mangka.

“Kami juga sudah mengembalikan beberapa uang panjar penyewa yang ikut melapor, karena tenant mereka ada yang take over. Semua panjar mereka kami kembalikan secara utuh, apabila ada yang take over atau penyewa baru yang membayar tenant mereka masing-masing,” sambungnya
(Syahrir AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *