Talkshow IKA UNHAS di Ambon tentang PSBB, Bupati Gowa jadi Panelis

Gowa, kosongsatunews.com – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menjadi salah satu pembicara atau panelis pada talkshow bertajuk “Persiapan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Ambon”.

Talkshow yang disajikan melalui telekonferensi ini digelar Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (UNHAS) di Maluku, Selasa (5/5). Pada kesempatan tersebut juga diikuti langsung Wali Kota Ambon, Syarif Hadler.

Dalam pemaparannya Bupati Adnan banyak berbagi terkait pola pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah dilaksanakan Pemkab Gowa sejak Senin (4/5) kemarin.

Ia mengatakan, penerapan PSBB merupakan amanah pemerintah pusat dalam rangka memutus penyebaran virus corona atau covid-19 di Kabupaten Gowa, sehingga sangat perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini juga tentunya didasari dengan berbagi persiapan yang matang.

Salah satunya, jaring pengaman sosial atau social safetynet berupa kebutuhan pangan masyarakat selama menjalani PSBB. Terutama bagi masyarakat kurang mampu, rentan dan terkena dampak Covid-19.

“Awalnya penerapan PSBB akan kita laksanakan pada April lalu, tapi karena pendistribusian bantuan belum maksimal atau sesuai hasil pendataan makanya kami tunda,” tutur Bupati Gowa.

Menurut Bupati Adnan, bantuan baik dalam bentuk sembako, tunai dan lainnya menjadi hal yang sangat penting. Tujuannya agar masyarakat bisa tinggal di rumah selama pelaksanaan PSBB.

“Tentu ketika kita berbicara PSBB maka kita berharap orang tidak keluar rumah, ketika kita berharap orang tidak keluar rumah maka harus ada yang menjadi perhitungan kita bersama. Makanya harus ada intervensi pemerintah di dalamnya yaitu dengan membuat jaring pengaman sosial,” jelasnya.

Ia menyebutkan, sebelum penerapan PSBB di Kabupaten Gowa pemerintah menyalurkan beberapa jenis bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah. Dari pemerintah pusat menyiapkan bantuan melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Sembako Covid-19, Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui anggaran desa dan kelurahan.

Sementara untuk bantuan dari pemerintah daerah, Pemkab Gowa menyiapkan paket sembako untuk masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19 yang tentunya syaratnya dengan memiliki identitas kependudukan seperti NIK dan KK.

Pola lainnya yaitu pemerintah daerah menyiapkan dapur umum di 18 kecamatan yang ada. Kehadiran dapur ini untuk mengakomodir masyarakat luar yang berdomisili di Kabupaten Gowa tetapi tidak memiliki identitas kependudukan asli Kabupaten Gowa. Termasuk layanan call centre bagi masyarakat yang belum terdaftar dalam data sebagai penerima bantuan sementara mereka dianggap layak menerima bantuan.

Pada penerapan PSBB di wilayahnya, dirinya mengaku tak sedikit menuai pro kontra. Hanya saja pemerintah harus bisa melihat kondisi tersebut sebagai sebuah tantangan dengan melihat asas manfaat yang dirasakan.

“Tinggal bagaimana kita melihat apakah kebijakan itu lebih banyak mudhoratnya dari pada manfaatnya atau sebaliknya. Tidak apa-apa anda dimaki, dan difitnah, karena yang penting kita sedang menyelamatkan ratusan ribu orang. Prinsip ini yang kami bawa sampai saat ini,” tegas bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia ini.

Hanya saja, hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan PSBB berjalan dengan tertib dan memberikan hasil yang baik maka dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak.

“Saya mendoakan semoga penerapan PSBB Kota Ambon bisa berjalan dengan sukses lancar dan sesuai harapan,” harapnya.

Turut hadir dalam talk show tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr H Triyanto, serta Koordinator Relawan Covid-19 Wisma Atlet, dr Hartati B Bangsa.
(Syahrir AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *