SINJAI, Kosongsatunews.com – Beredar kabar di media sosial seorang warga Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, tercatat sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia, Jumat, 26/6/20.
Berdasarkan informasi yang berhasil disadap media ini, pasien meninggal tersebut tercatat sebagai PDP diketahui dari Statistik Covid-19 Kabupaten Sinjai,Update, Jumat 26 Juni 2020 17:00 WITA Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai
Agar kabar tersebut tidak bias ditengah masyarakat mari simak wawancara, Yusuf Buraerah wartawan media ini bersama Irwan Syuaib Jubir Covid19, Kabupaten Sinjai, Sul-Sel lewat WhatsApp, Sabtu, 27 Juni dini hari. Wartawan (WR) dan Jubir (JB) :
WR : Agar info ini tdk bias (Kabar PDP meninggal dunia red), karena rata-rata saya lihat info awal didapat dari data covid-19 (Statistik covid red), tanggapannya Pak Jubir ?
JB : Inisial i berasal dari Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai timur.
WR : Berapa hari di rawat pak ? Maksud saya, Sinjai punya alat tes swab. Apa belum ada tes swabnya, hingga status belum jelas Positif atau negatif ? Sinjai kan punya alat itu, yang notabene bisa mengetahui positif tidaknya seseorang dalam hitungan jam ? Tabe tanggapannya pak jubir.
JB : 4 hari dirawat di RSUD.
WR : Blum tes swab, atau bagaimana tabe Pak ?
JB : Sudah pernah di swab satu kali dan hasilnya negatif, jadi menunggu hasil swab kedua baru ada kejelasan status seorang pasien. Jadi belum sempat diambil swab keduanya beliau sudah meninggal, makanya disampaikan bahwa kasus PDP.
WR : Masalahnya ada menyebutkan bahwa beliau (Almarhum) memang memiliki riwayat penyakit sudah satu tahun keluar masuk rumah sakit. Memang untuk memastikan seseorang positif atau tidak berapa kali tes pak ? Terus kemudian tes pertama apa tidak bisa melepas sandangan seseorang dari status indikasi atau PDP ?
JB : SOP nya harus 2 kali swab pak untuk memastikan status seseorang.
WR : Jadi kalau meninggal sebelum tes kedua apakah tes pertama tidak bisa dijadikan acuan pak, atau justru acuannya adalah sesuatu yang belum dilakukan (Tes kedua) ?
JB : SOP seperti itu pak.
WR : Siap, maksud saya, apa berlaku untuk semua pasien baik meninggal sebelum swab yang kedua atau yang masih lanjut (hidup)? Terus kemudian dasarnya ini status PDP untuk Almarhum memang ada riwayat pernah bersentuhan langsung sama orang positif atau bagaimana sehingga ditetapkan sebagai PDP oleh pihak petugas ? Atau cuma karena, Ia sakit (Almarhum) dan masuk rumah sakit, atau ada indikator lainnya ?
Setelah wartawan media ini menunggu jawaban Jubir Covid tidak merespon pertanyaan tersebut. Lanjut media ini menanyakan cara penguburan pasien tersebut.
WR : Terus ini PDP yang hasil tes swabnya pertamanya negatif proses penguburannya seperti apa pak ?
JB : Iya dilaksanakan sesuai protokol pemakaman covid.
Diketahui Update: Jumat 26 Juni 2020 17:00 WITA Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, mencatat ,
955 Orang Tanpa Gejala (OTG),769 Proses Pemantauan, 186 Selesal Pemantauan.
Sementara Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 255,
44 Proses Pemantauan,211 Selesai Pemantauan, 3 Sementara di rawat .
Pasien Dalam Pengawasan (PDP),Dinas Kesehatan Sinjai mencatat sebanyak 27 PDP. 2 PDP masih dalam perawatan,
21 PDP sudah di pulangkan, 1 dirujuk dan 1 Meninggal .
Sepanjang Pandemi masuk di Sinjai, 50 warga Sinjai dinyatakan Positif .
27 diantaranya masih dalam proses perawatan, dan 23 Pasien yang pernah terkonfirmasi Positif Covid-19 dinyatakan sembuh. (Yusuf Buraerah)