SINJAI, Kosongsatunews.com – Bencana non alam pandemi covid-19 menyita perhatian semua kalangan termasuk pemerintah desa turut berjibaku memutus rantai penyebarannya. Bulukamase salah satu desa di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, turut andil melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
Secara visual, ada tindakan nyata sebagai bentuk sinergitas dengan pihak Pemkab, Pemprov dan Pusat, dalam memerangi penyebaran covid-19. Posko desa diaktifkan selama 2 bulan dilakukan pengukuran suhu tubuh bagi warga secara intens yang berkunjung ke Desa Bulukamase.
“Untuk sementara kita hentikan kegiatan pengukuran suhu tubuh di posko induk sambil menunggu petunjuk tehknis dari atas (Pemkab Sinjai Red). Kegiatan lainnya kita lakukan penyemprotan disinfektan disejumlah tempat umum” Ungkap Umar, S. Sos, Kepala Desa Bulukamase, Rabu 8 Juli 2020.
Secara gamblang, pihaknya menyebutkan pandemi covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan, namun perekonomian warga turut terpukul mundur akibat adanya pembatasan aktifitas demi memutus rantai penyebarannya. Menyikapi “tiarapnya” perekonomian warga, pihaknya berhasil menggelontorkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) kepada 174 KK untuk tahap pertama.
“Penyaluran BLT tahap pertama secara door to door menyasar 174 KK, untuk tahap ke 2 dan ke 3 ada perubahan data penerima hanya sekitar 171 KK, kerena ada 3 KK tercatat sebagai penerima bantuan lainnya dan penyerahannya di kantor desa dengan tetap mengikuti protokaler kesehatan” Jelasnya.
Dikatakan, sebalum penyaluran bantuan BLT-DD, dilakukan pendataan melibatkan kepala dusun dan BPD. Hasil pendataan diverifikasi untuk menghasilkan data valid agar bantuan tersebut tepat sasaran.
“Data calon penerima disesuaikan dengan dengan Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS) dan berdasarkan 14 kriteria minimal 9 terpenuhi sesuai juknis” Bebernya.
Dibalik sukses penyaluran BLT-DD, ada kompleng warga ditanggapi secara bijak, lalu kemudian pihaknya menghadirkan sejumlah solusi kepada masyarakatnya yang layak terima bantuan, namun tidak terkafer pada BLT karena keterbatasan anggaran.
“Untuk warga yang layak dapat bantuan tapi tidak dapat BLT-DD, tetap kita carikan jalan mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) dari dinas Sosial. Intinya Kita selalu hadir memenuhi harapan masyarakat” Tegasnya, sambil ditambahkan, Desa Bulukamase memiliki penduduk kurang lebih 3420 Jiwa, tersebar di 6 dusun.
Menelisik lebih jauh kiprah Umar, S. Sos menahkodai Desa Bulukamase, sudah hampir 2 periode mengabdikan diri demi kemajuan tanah kelahirannya (Desa Bulukamase red). Puluhan paket infrastruktur berhasil dibangun, agar desanya memiliki “aura” di mata rakyat luas.
“Saya sudah dua periode, untuk periode kedua sisah 11 bulan” Sebutnya.
Selain menghadirkan infrastruktur memadai, Badan Usaha Miliki Desa (Bumdes) mulai digagas pada tahun 2012 silam. Berselang kemudian tepatnya 2016 pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp 80 Juta, digunakan untuk usaha jual beli sapi dan kegiatan pertukangan oleh masyarakat yang terlibat sebagai pengurus BUMDES.
“Untuk kegiatan BUMDES tetap jalan sampai saat ini dengan kegiatan jual beli sapi dan pertukangan. Kalau ada isu mengatakan mandek, itu sebenarnya karena mereka tidak paham aturan pengelolaannya, dananya dikelola oleh pengurus. Selama ini anggapan masyarakat dana BUMDES bisa dikelola oleh masyarakat bukan pengurus itu tidak benar” Kuncinya. (Yusuf Buraerah)