KEPALA MADRASAH IBTIDAYAH NEG (MIN) 2 TAKALAR OPTIMIS CIPTAKAN PENDIDIKAN BERMUTU DAN KOMPETITIF

KOSONGSATUNEWS.COM — Sekolah Madrasah ibtidayah neg (min) 2 Kab. Takalar, membina anak didik 218 orang di perkuat oleh guru berstatus pns sebanyak 11, honoer 10 orang serta klenin cervis/security 2 orang.

Di awal perbincangannya kepala madrasah H. Bangsawang, S.pdi menjabarkan, di tengah merebahnya penyebarang wabah virus covid 19, sehingga sesuai intruksi Kemendikbud mengenai belajar sementara di rumah menggunakan beberapa aplikasi pembelajaran jarak jauh melalui Daring dan Luring. ujar

Lanjuk di katakannya, pada awalnya pihak kami pernah melaksanakan uji petik pembelajaran Daring (online), namun dalam perjalanan pembelajaran tersebut, kami menyadarinya tingkat ekonomi masyarakat (orang tua murid) kita ketahui jika setiap saat kita arahkan membeli data (kouta) dalam keadaan situasi saat sekarang ini, tentu akan dapat mengalami kesenjangan belajar karena di akibatkan ekonomi mereka.

Sehingga kami fikir di sinilah di butuhkan ide-ide cemerlang untuk mengambil kebijakan dalam situasi pondemik, sementara di satu sisi kita di tuntut untuk mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan amanah konsitusi.ujar

Untuk itu kami lebih fokus melaksanakan proses pembelajaran secara Luring (luar jaringan) untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran tersebut.

Dimana madrasah ibtidayah neg (min) 2 Takalar ini mempunyai 12 rombongan belajar (romber), sehingga dengan pelaksanaan belajar Luring kami membagi 2 romber setiap hari datang ke sekolah untuk mengambil materi pembelajaran lalu di bawah pulang ke rumah sebagai bahan pembelajaran, walaupun demikian sistemnya, namun kami tetap merujuk pada petunjuk protokol kesehatan dalam mencegah penyebarang wabah covid 19 tersebut. ujar

Sebelum di laksanakan pembelajaran secara Luring, tentunya kami melaksanakan terlebih dulu rapat pertemuan dengan melibatkan berbagai unsur rekan guru, pihak komite sekolah, orang tua murid termasuk pihat pemerintah atas dukungan dan kerja samanya di dalam pelaksanaan proses pembelajaran secara Luring (luar jaringan) Alhamdulillah dengan melibatkan semua unsur, sehingga dapat di sepakati pembelajaran Luring yang kini dapat terselenggara dengan baik sesuai harapan bersama.

Selain itu juga kepala madrasah H. Bangsawang, S.pdi menyampaikan, kepada orang tua anak didik, mengajak “mari” kita sama-sama bersinergi untuk mencerdaskan anak bangsa, karena menurutnya ada 3 faktor penentuh yang harus kita kembangkan bersama melalui lingkungan sekolah, lingkungan rumah tangga dan lingkungan masyarakat untuk meraih kualitas mutu pendidikan dan kompotitif kunci sukses.ujar dengan serius.

Kepala madrasah juga senantiasa memotivasi semua wali kelas dan guru pendidik yang bertandang di rumah anak didikjya, tetap bersemangat dalam mengembang tugas sebagai guru pendidik dengan mengedepankan aturan protokol kesehatan.

Di sisi lain H. Bangsawang, S pdi yang mengabdi menjadi guru pendidik sejak thn 2008 hingga ia di amanahkan oleh pihat pemerintah (depag) Agustus 2020 menjabarkan, terkait dengan ujian sekolah bagi anak didik yang akan melaksanakan kelulusan, kami bersama seluruh stack holder sekolah akan terus berupaya dan optimis untuk mencapai acuan kelulusan yang maksimal, apabila ada anak didik yang di anggap belum memenuhi standar kelulusan, maka akan di evaluasi hingga dapat tuntas.ujar

Perlu di ketahui, bahwa sekolah madrasah dalam proses pembelajarannya mencapai 50% pembelajaran umum dan 50% pendidikan bernuangsa agama seperti; BAHASA ARAB, AL-QURAN HADISH, AQIDAH AKHLAK, FI’QIH dan PENDIDIKAN SEJARAH ISLAM, sehingga dengan pembelajaran tersebut, sangat di butuhkan kesabaran, kerja sama dan inovasi di dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut.ujar

Dengan adanya ujian sekolah tersebut, merupakan salah satu sasaran hubungan kemandirian karena dapat di katakan guru lebih tahu, mulai dari sistem pembuatang soal di berikan sepenuhnya untuk meramu soal ujian sekolah tersebut yang akan di sajikan pada anak didik yang akan melaksanakan ujian sekolah, yang tentunya kita tetap mengacu pada 8 standar pendidikan dalam pembuatan soal ujian tersebut, pembuatan soal ujian tetap kita melibatkan pihak pengawas sebagai pembimbing pembuatan soal ujian ujar

H. Bangsawang menambahkan, modal utama untuk mewujudkan kualitas dan mutu pendidikan, tentunya kami harus mampu membangun kerja sama bersama rekan dewan guru, pihak komite sekolah dan orang tua anak didik dengan baik, karena menurutnya, tampa modal kerja sama dan kedisiplinan kita bangun mulai dari dini, maka jangan berharap banyak pendidikan dapat terarah dengan baik.ujar

Untuk itu, kami sebagai pembawa amanah di madrasah ini, tidak mengedepankan “otoritas”, namun kami harus mampu memberikan contoh tauladan yang baik, sehingga dengan begitu kami yakin kita dapat optimis menciptakan Madrasah Ibtidayah Neg (MIN) 2 Takalar dapat bermutu dan kompotitif ke depan, insyah Allah dengan serius sambil mengakhiri perbincangannya.

Lap: MRS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *