Kosongsatunews.com
Tak dinyanah ada sumber terus bernyanyi tentang dugaan penyimpangan dan ketimpangan proyek Lapangan Desa Cilellang, Kabupaten Barru, Sulsel. Yang menelan biaya Rp 800 juta lebih,Dana Desa.
Dikerja Proyek tersebut Sejak Tahun 2018 hingga 2020, kini terus disorot. Mulai biaya penimbunan dianggap berlebihan, dan seterusnya.
” Coba perhatikan penimbunan Lapangan Cilellang dengan Anggaran Rp 230 juta lebih, di banding dengan Lapangan Mangkoso, yang hanya menggunakan Anggaran Rp 180 juta lebih. Kami sudah konsultasi dengan konsultan, disebutkan dugaan ada mark up pada proyek itu, belum lagi dengan item lainnya, seperti pembuatan pagar dll, untuk kami berharap Penegak Hukum Kejaksaan dan Polri, diharap mengaudit ketimpangan tersebut, ” jelas sumber terenyuh.
Sembari menyebut, sebenarnya bukan proyek pembangunan Lapangan, sebab Lapangan Cilellang memang sudah ada. Namun jadi tertuang dalam Papan Proyek, Anggaran Pembangun Desa, adalah Proyek Pembangunan Lapangan, ini juga perlu di klarifikasi.
Dalam pada itu, Kepala Desa Cilellang H. Rudi di konfirmasi diruang kerjanya, menyebut kalau proyek Lapangan sudah di periksa oleh pihak Inspektorat dan dianggap tidak bermasalah, dan jika memang bermasalah.
” Mari kita pergi tinjau Lapangan Cilellang, ” ujar Rudi mengajak Wartawan.
Setibanya, coba bandingkan Lapangan Mangkoso dengan Cilellang. Ungkapnya sambil berlalu.
Sementara kemudian, sumber dari Pegawai Inspektorat Kabupaten Barru, beritial H. berharap agar persoalan proyek tersebut tetap di tindak lanjuti, korelasinya kiranya menjadi pembelajaran pada Desa lainnya untuk tidak bermain api pada Proyek Desa. (Tim)
