Kosongsatunews.com
Kurang lebih 100 Guru SD. SMP dan SMA’ di Kota Parepare, Sulawesi Selatan ( Sulsel ) menjerit. akibat potongan uang sertifikasi mereka yang dilakukan oleh Koperasi Berkat. yang dianggap melebihi ketentuan aturan Koperasi.
Seperti yang disampaikan Ibu Ani. Sekitar puluhan Tahun menjadi Anggota Koperasi Berkat. Kemudian mengisah, setiap pengambilan pinjaman uang di Koperasi tersebut selalu mengalami pemotongan. Seperti. Pinjam Rp 75 juta. Maka yang di terima hanya RP 50 Juta lebih. Dengan persyaratan Jaminan Buku Gaji pokok serta ATM Sertifikasi dan sertifikat Tanah
Kemudian sistem pembayaran di Koperasi setiap penerimaan uang sertifikasi pertriulang ( per 3 bulan) mengaku membayar Rp 9 juta kurang lebih. Karena saat itu dia sangat membutuhkan uang Rp 75. Juta.keluhnya. tapi diberikan hanya Rp 50 kurang lebih.
Jelasnya.
Lain halnya yang di sampaikan Ibu ida. Salasatu Guru Ketika meminjam uang di Koperasi Berkat sebanyak Rp 35 juta. Namun yang diberikan hanya Rp 22 juta. Potongan yang Rp 13 juta entah apa Katanya.
” Saya terima hanya 22 juta pak, yang disimpan Koperasi 13 juta. entah apa. Maksudnya”.
Sebagai jaminan adalah Buku Gaji sertifikasi dan ATM. dan tiap penerimaan uang sertifikasi di potong Rp 4. Lebih. dan lunas selama 3 Tahun. Di kalkulasi pembayaran selama 3.Tahun. maka Total pembayaran Nasabah Ida Rp 48 juta lebih, di tambah uang yang tersimpan Rp 13 juta.
” Saya sudah puluhan tahun jadi anggota. Tapi tidak pernah dipanggil untuk mengikuti RAT.” Ungkap Ibu An. Kecewa.
Dalam pada itu. Ketua Koperasi Berkat Parepare. yang di konfirmasi di Kantornya. Mengakui adanya sejumlah Guru yang melakukan pinjaman’ dengan jaminan Buku Gaji Sertifikasi serta ATM.
Tapi yang melakukan penarikan adalah Nasabah itu sendiri ketika waktu penerimaan uang sertifikasi.
” Penagih saya ada di kantor BPD saat penarikan uang sertifikasi per 3 bulan itu. Dan ketika itu nasabah di berikan ATM dari penagih Koperasi. Untuk menarik uang.
Adapun bunga yang di berlakukan Koperasi Berkat hanya 1, 65 %.
Kadis Pendidikan Kota Parepare, yang dikonfirmasi di ruang Kerjanya. Tidak mengetahui banyak hal tentang pinjaman bawahannya pada Koperasi Berkat. Menurut dia itu persoalan pribadi Guru. Lain halnya kalau pinjaman melalui Bank. (Ag/Lz)
