KOSONGSATUNEWS.COM — Sekitar 30 menit awak media ini bincang santai bersama Palewai, SE, Kepala Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Membahas seputar potensi desa serta peningkatan ekonomi masyarakat. Ada perjuangan sudah dilakukan hingga kini sisa satu tahun periode pertama akan berakhir (2022 red) yang kesemuanya dijalani sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Jelas “kiblat ” perjuangan membawa desanya memiliki “aura ” tersendiri dimata rakyat luas.
“Kita ini semata menjalankan amanah dari masyarakat dan negara” sebut Palewai, 14 November 2021.

Infrastruktur digodok memberi warna tersendiri kepemimpinannya sebagai bentuk kerja keras pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Jalan rabat beton, talud, drainase serta kegiatan perintisan jalan direalisasikan menggunakan anggaran desa, yang kesemuanya melibatkan masyarakat mulai pada tahap perencanaan sampai pelaksanaannya.
“Intinya kegiatan pembangunan berdasarkan skala prioritas lewat usulan masyarakat. Dan pelaksanaannya kita berdayakan masyarakat setempat” Terangnya.
Untuk tahun ini (2021 red) ada terobosan sebagai upaya menambah pundi-pundi penghasilan warga digagas budidaya tanaman jahe di Dusun Korong melalui anggaran dana desa mendapat respon positif dari warga. Sekaligus sebagai “sinyal” kedepan Samaturue menjadi daerah penghasil jahe terbesar di “Bumi Panrita Kitta ” gelar Kabupaten Sinjai.
“Kita akan optimalkan semua lahan termasuk pekarangan warga. Tanaman jahe sangat tepat kita kembangkan dan cocok dengan keadaan tanah” Ungkapnya, sambil ditambahkan, Desa Samaturue terdiri dari 4 dusun dengan jumlah penduduk kurang lebih 2000 jiwa mayoritas petani kebun.
Kegiatan lainnya adalah pembangunan MCK sempat heboh di media sosial Facebook atas papan anggaran tertulis miliyaran rupiah murni adalah salah cetak. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa cuma Allah SWT yang sempurna manusia tidak luput dari kehilapan.
“Itu murni kesalahan cetak, kita bekerja sesuai usulan masyarakat dan tetap mengikuti RAB. Jadi anggaran sudah termasuk HOK (Harian Orang Kerja), pemasangan kilometer listrik dan pajak. Intinya kita bekerja sesuai aturan dan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya ” Tegasnya.
Untuk anggaran tahun ini minim kegiatan fisik, sebagian besar anggaran dana desa (DD) dialokasikan ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) menyentuh sekitar 151 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah bantuan sekitar Rp 300 ribu/bulan.
“Konsentrasi anggaran dana desa di BLT dan stunting” Kuncinya. (Yusuf)