Bantaeng- terkait dugaan pengeroyokan di Desa Baruga, Kecamatan Pajjukukan, Kabupaten Bantaeng, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap Istri Korban (Hakim) bersama dengan dua saksi korban, Kamis (26/5)
Kata Istri korban (Nawati) bahwa dirinya sudah terpanggil sebagai pelapor sehubungan dengan adanya tindak pengeroyokan terhadap suaminya (Hakim) pada tanggal 18 Mei 2022 sekira pukul 17.00 wita, dengan. Nomor : LP.B/188/V/SPKT/ Res Bantaeng.
Harapan Nawati, kepada penyidik kepolisian Polres Bantaeng agar ke-3 pelaku segera diamankan.
” Ya saya berharap kepada bapak Kapolres Bantaeng, agar penyidik kepolisian segera menangkap dan menahan pelaku yang sudah mengeroyok suamiku. Kami sekeluarga merasa takut dan was-was jangan sampai pelaku kembali melakukan aksinya, karena ke-3 pelaku adalah tetangga saya.
Kata Nawati dengan suara tangis bahwa kondisi suaminya masih kritis, kemudian kondisi keuangannya juga semakin menipis, karena sudah delapan malam terbaring di RSUD Prof Dr H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng.
” Kondisinya belum stabil pak, karena setiap bergerak ada darah keluar dari mulutnya, tidak terasa sudah 8 delapan malam terbaring di Rumah sakit Bantaeng, dengan kondisi biaya yang semakin menipis, apalagi kami diberlakukan umum, karena dianggap tidak masuk tanggungan BPJS, ” imbuhnya.
Kepala kepolisian Reskrim polres Bantaeng AKP Burhan SH yang dikonfirmasi mengaku bahwa terkait itu anggota sudah melakukan pemeriksaan saksi korban, serta menemui korban di RSUD Bantaeng.
” Ya saya sudah perintahkan anggota untuk memanggil para saksi dan melihat kondisi korban di RSUD Bantaeng, dan penyidik akan segera melakukan proses penyelidikan dan penyidikan,” pungkasnya.
DIBERITAKAN SEBELUMNYA: Enam Hari Terbaring di RSUD Bantaeng: Pelaku Pengeroyokan Belum Ditangkap Polisi
Bantaeng- Infomasi beredar dari keluarga korban pengeroyokan belum diamankan oleh petugas kepolisian Polres Bantaeng, sementara korban sudah enam hari terbaring di ruang rawat RSUD Prof Dr.H.M. Anwar Makkatutu Senin (23/5)
Kata Nawati istri korban bahwa terduga pelaku pengeroyokan masih berkeliaran diluar sana, terduga pelaku juga disinyalir sedang minum tua (ballo) bersama dengan keluarganya.
” Ya pelakunya belum diamankan pak, padahal suamiku (Hakim-red) sudah enam hari dirawat di rumah sakit Bantaeng, pelaku juga diliat ponakan saya sedang minum tua (Ballo) di rumah SD bersama keluarga.
Sementara kondisi Hakim (korban) di rumah sakit masih dalam perawatan medis, kondisi korban masih kritis, karena setiap bergerak darah keluar dari mulutnya, ucap sumber.
” Kondisi suami saya masih kritis pak, kemarin mau dirujuk ke RSUD Makassar, tapi saya tolak karena saya tidak mampu bayar biaya rumah sakitnya, apalagi berlaku umum. Waktu pertama saya bayar 1.600 (satu juta enam ratus rupiah) kemudian pembayaran ke-2 1.500 (satu juta lima ratus ribu rupiah) ditambah dengan biaya obat-obatannya sudah mencapai 4 jutaan rupiah,” katanya.
Masih kata Nawati bahwa saat ini dirinya hanya pasrah dan berharap kepada pihak kepolisian Polres Bantaeng untuk segera membantu menangkap pelaku pengeroyokan terhadap suaminya.
” Sudah 6 X 24 jam setelah kejadian pelakunya belum ditahan pak, saya merasa sangat terzalimi, karena pelaku masih berkeliaran diluar sana, saya sangat berharap polisi segara menangkap pelaku pengerok suami saya,” imbuhnya.
Kepala satuan Reskrim AKP Burhan SH saat dikonfirmasi mengaku bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan langsung terhadap korban.
” Saya akan segera turun melihat kondisi korban, dan perintahkan anggota melakukan pemanggilan terhadap saksi korban,” pungkasnya. (A.Bur)