SINJAI, Kosongsatunews.com – SMA Negeri 13 Sinjai berhasil mencuri perhatian dengan menembus babak perempat final dalam lomba debat yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Sinjai pada 7-8 September 2024. Di ajang bergengsi ini, tim debat SMA Negeri 13 Sinjai mengangkat isu penting mengenai “Ambang Batas 30% Keterlibatan Perempuan dalam Pemilihan Calon Legislatif.” Meskipun mereka harus berhenti di babak perempat final, pencapaian ini tetap membanggakan dan menunjukkan kualitas debat yang tinggi.
Lomba debat ini diikuti oleh sepuluh SMA dari di Kabupaten Sinjai dan menjadi arena bagi para siswa untuk menguji kemampuan berpikir kritis dan berargumentasi mereka. SMA Negeri 13 Sinjai, di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah Alamin, S.Pd., M.Pd., tampil gemilang sejak babak penyisihan dan berhasil melaju ke perempat final dengan performa yang mengesankan.
Pada babak perempat final, tim SMA Negeri 13 Sinjai dihadapkan pada mosi mengenai ambang batas keterlibatan perempuan dalam legislatif. Dalam opening statement mereka, tim SMA Negeri 13 Sinjai dengan tegas menyatakan bahwa menetapkan ambang batas 30% untuk keterlibatan perempuan dalam calon legislatif merupakan langkah krusial untuk mencapai keseimbangan gender di politik. Mereka mengemukakan bahwa representasi perempuan yang lebih besar dapat mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Kami percaya bahwa keterlibatan perempuan dalam politik adalah kunci untuk menciptakan keputusan yang lebih beragam dan adil,” ujar Alamin. “Tim debat kami telah menunjukkan komitmen dan keahlian yang luar biasa dalam mengemukakan argumen mereka.”
Debat berlangsung dengan ketegangan tinggi antara SMA Negeri 13 Sinjai dan SMA Negeri 5 Sinjai. Kedua tim menunjukkan kualitas argumen yang solid, namun SMA Negeri 5 Sinjai akhirnya melaju ke babak semifinal berkat argumentasi yang lebih mendalam dan strategi debat yang efektif.
Salah satu momen kunci adalah saat tim SMA Negeri 13 Sinjai menyoroti bagaimana ambang batas keterlibatan perempuan dapat membantu mengatasi ketimpangan gender di ranah politik. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini akan meningkatkan representasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan menciptakan legislasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan seluruh masyarakat.
Alamin menyebutkan bahwa meski timnya tidak melaju lebih jauh, mereka telah menunjukkan kualitas dan dedikasi yang patut diapresiasi. “Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Debat ini bukan hanya tentang memenangkan kompetisi, tetapi juga tentang bagaimana siswa kami berlatih berpikir kritis dan menyampaikan pandangan mereka dengan percaya diri,” tambahnya.
Video debat yang dikirimkan kepada Kosongsatunews.com memperlihatkan antusiasme tim SMA Negeri 13 Sinjai dalam membahas isu-isu penting. Mereka berhasil menyampaikan argumen dengan jelas dan persuasif, meskipun akhirnya harus mengakui keunggulan lawan.
Prestasi ini mendapat pujian dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan kalangan akademisi. Keberhasilan SMA Negeri 13 Sinjai hingga babak perempat final menjadi contoh nyata dari potensi luar biasa yang dimiliki siswa-siswi di Kabupaten Sinjai dalam bidang non-akademik.
Dengan pengalaman berharga ini, SMA Negeri 13 Sinjai diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan mereka dan siap menghadapi kompetisi berikutnya. “Ini adalah langkah awal yang signifikan. Kami yakin tim ini akan terus berkembang dan siap untuk tantangan di masa depan,” tutup Alamin.
Meskipun hanya mencapai babak perempat final, tim debat SMA Negeri 13 Sinjai telah membuktikan kemampuan dan semangat mereka. Perjuangan mereka di ajang ini menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain di Kabupaten Sinjai dan menegaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik.(Yusuf Buraearah)