KOSONGSATUNEWS.COM–Bandara Sumarorong terletak di desa Sasakan kecamatan Sumarorong Mamasa Sulbar kini tidak berfungsi dalam pelayanan transportasi udara, hal ini dikarenakan faktor penunjang Runway yang ada belum memenuhi standar keselamatan penerbangan.
Permasalahan ini mendapat perhatian serius dari pemerintah kabupaten Mamasa. Sesuai yang di jelaskan Bupati Mamasa Ramlan Badawi melalui Wakilnya Marthinus Tiranda diruang kerja kepada kosongsatunews.com, (22/11/2020)
“Pengelolaan Bandara Sumarorong dibawah Kewenangan Dirjen Perhubungan Udara untuk aktifitas penerbangan dihentikan karna penunjang Runway yang belum memenuhi standar keselamatan penerbangan, permasalahan ini ditanggapi sangat serius Bapak Bupati bagaimana mengoptimalkan kembali Bandara Sumarorong. Pak Bupati intens melakukan komunikasi dan kordinasi dengan pihak Otoritas Bandara dan pihak UPBU Bandara Tanpa Padang Memuju dengan menghasilkan kesepakatan, Bandara Sumarorong akan diperpanjang Runwaynya (landasan pacu-red) . Dimana Pemkab Mamasa akan menyiapkan lahan untuk perpanjangan Run Way sementara pendanaan untuk overlay Perpanjangan landas pacu pembiayaannya akan ditanggung Kementrian Perhubungan ,melalui Dirjen Perhubungan Udara.”
Lanjut Marthinus menjelaskan jika lahan yang dipersiapkan pada pengembangan dan perpanjangan Run way Bandara sumarorong.
“Untuk mengoptimalkan Bandara Sumarorong butuh lahan 35 hektar yang akan dipergunakan pada pembangunan perpanjangan RunWay (landasan pacu) karna akan terjadi penambahan 350 meter.dengan perpanjangan RunWay,Bandara Sumarorong yang tadinya memiliki panjang Runway 1,150 meter dengan perpanjangan Runway 350 meter ,Menjadi 1,500 meter, sudah dapat didarati pesawat jenis ATR yang layak dan kapasitas penumpang yang lebih banyak”

Mengenai lahan untuk perpanjangan Runway sudah dipersiapkan dan akan dibebaskan dengan menggunakan dana APBD tahun 2021″tegas Marthinus Tiranda
Dia menjelaskan Bandara Sumarorong, menjadi kebutuhan Utama bagi masyarakat juga akan menunjang keberhasilan Kab Mamasa pada sektor Pariwisata.
“Kita mengetahui Bandara Sumarorong termasuk kebutuhan utama bagi masyarakat Mamasa.selain itu pemerintah daerah menggenjot pembangunannya disektor wisata sehingga Mamasa menjadi Daerah Destinasi tujuan wisata sebagai penyumbang pendapatan daerah.
“Pelayanan transportasi udara sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat dikatakan sebagai kebutuhan utama, selain itu dengan beropersinya kembali pelayanan penerbangan transportasi udara akan memberi multy efeck player bagi masyarakat,” tambahnya
Sejarah dibangunnya Bandara Sumarorong ,tidak terlepas dari andil senior saya bapak Victor yang waktu itu beliau selaku ketua PGI Sekabupaten Mamasa dan PGI melakukan kegiatan keagamaan yang mengundang bapak Fredy Numberi .waktu itu menghadiri acara ini dengan menggunakan helikopter dari Makassar .panitia menyiapkan helipetnya dilapangan sepakbola Mamasa,ketika helikopter mendarat terjadi insident semua tenda terbongkar,rok para tamu terangkat begitu juga kursi berserakan, karna hempasan angin heli,karna insident ini pak Freddy Numberi merasa bersalah dan meminta maaf kepada undangan dan masyarakat .dan pada saat itu pak Fredy Numberi kala itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan berjanji akan membangun Bandara di Mamasa insiden kecil membawa hikma .”sekilas pak Wakil Bupati mengingat.
Sementara ditempat terpisah Andi Firman dari aktifis penyalur aspirasi masyarakat mamasa Mengapresiasi keseriusan Pemkab Mamasa dalam pengoperasian kembali Bandara Sumarorong.
“Apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam Hal ini Bupati Ramlan Badawi, masyarakat harus mendukung banhkan yang ditempuh oleh pemerintah Kabupaten Mamasa, karna kehadiran jalur transpoirtasi udara mempermudah akses untuk keluar daerah, selain itu juga memberi efek positif karna akan membuka lapangan kerja,dan sendi sendi economi economi lainnya akan tercipta.
Laporan: Ibnu Hajar, Yusuf Tappang
Editor: Andi Sahal