Makassar, kosongsatunews.com – Sosok, figur atau ketokohan seorang Nurdin Abdullah adalah sesuatu yang sangat istimewa, dan atau pun sesuatu yang telah tertanam permanen di tiap relung-relung hati para pejabat tinggi di Jepang.
Jauh sebelum dirinya menjadi Bupati Bantaeng sampai saat ini, tingkat kepercayaan dan apresiasi yang tinggi dari Pemerintah Jepang, ke Gubernur Sulsel ini tidak bisa disangsikan lagi.
Kali ini terbukti lagi, melalui Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Pemprov Sulsel berhasil mendapatkan 38 unit mobil Damkar dan ambulance, senilai Rp 50 miliar, dari Pemerintah Jepang.
Pemerintah Jepang sendiri diwakili langsung Konjen Jepang untuk Makassar, Miyakawa Katsutoshio, Presiden Ehime Toyata Motor Corporation, dan Ketua Perusahaan Kochi Toyota Motor Corporation, serta seluruh rombongan lainnya.
Nurdin menguraikan, bantuan hibah dari Jepang tersebut diperuntukkan bagi Pemprov Sulsel. Adapun, rencana pemberian kepada daerah yang membutuhkan, harus melalui proses Bea dan cukai.
“Ini kan untuk Sulawesi Selatan, nanti kalau kita mau alihkan ke daerah, harus izin lagi ke Bea dan cukai melalui kementerian keuangan, karena ini bantuan bebas biaya masuk. Jadi tidak boleh di pindah tangankan, kalau harus pindahkan ke daerah harus seizin bea dan cukai, supaya penataan asetnya lebih bagus,” urai Gubernur Sulsel, Makassar, Selasa (3/12).
Lebih jauh diuraikannya, untuk daerah yang dianggap membutuhkan dan sudah dijanjikan adalah Kabupaten Gowa. Untuk jumlah yang akan diberikan kepada Pemda Gowa sendiri belum bisa ditentukan, karena masih melakukan pengusulan dari pihak Bea cukai.
“Yang kita sudah janjikan itu Gowa. Untuk Gowa, mobil Damkar dan ambulance. Kita masih melakukan pengusulan ke Bea cukai,” ungkapnya.
Diungkapkannya, untuk nilai dan jumlah kendaraan Damkar serta ambulance, terdiri dari: 27 unit mobil pemadam kebakaran dan 11 unit mobil ambulance. Sedangkan untuk nilainya jika diuangkan mencapai puluhan miliar rupiah dari jumlah keseluruhan.
“Yang pasti tidak kurang dari Rp 50 miliar (Nilai 38 unit mobil Damkar dan ambulance),” kata mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.
Dikatakannya, yang paling penting dari 38 unit kendaraan tersebut, masih bagus dan untuk kilometer sendiri masih dibawah sepuluh ribu kilometer.
“Mobil yang sekarang kan bagus.Yang pasti Damkar, kilometernya masih 6000 atau 7000, karena jarang dipakai,” ulasnya.
(Syahrir AR)