Menuju Ma’rifat 6

Bila diri telah masuk dalam proses berkekalan perjuangan mendekati Maha Penyayangnya Allah, maka segala rutinitas sehari-hari, berpayungkan ibadah. Ketika, telah mendarah daging, berurat berakar, merambah dan menjalar ke seluruh urat dan daging, serta melingkupi totalitas aktivitasnya sehari-hari, maka kuasa jasmani perlahan memudar tergantikan kuasa mutlak dari rohani. Segala hasrat untuk menolak atau pun untuk melakukan, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, normal atau tidak normal, biasa atau tidak biasa, dimaklumi atau tidak dimaklumi oleh orang lain, tidak lagi dalam kendali diri tapi spontanitas langsung terjadi atas perintah rohani.

Yang bersangkutan atau pelaku, hampir-hampir tak ada lagi keinginan yang bisa dilakukannya, kecuali disetujui oleh rohani. Makanan, minuman maupun tempat yang akan didatangi atau disinggahinya, selalu ada petunjuk atau kode atau signal langsung dari rohani yang secara nyata diketahui oleh yang bersangkutan. Apakah disetujui atau tidak disetujui, dilarang atau diperintahkan, dan bila diperintahkan maka diri tak punya sedikit pun  kemampuan untuk menolak atau menunda, tapi spontanitas langsung dilaksanakan.

Orang yang berada pada tingkatan ini, tidak lagi mempunyai rasa takut atau khawatir ketika melihat senjata tajam maupun syetan yang menyeramkan, semua dirasakannya biasa-biasa saja tanpa rasa takut atau kaget. Dia hanya selalu takut pada kemarahan Allah SWT, dan selalu maksimal berusaha menghindari kemarahan Allah dengan pendekatan-pendekatannya secara spontan setiap hari. Firman Allah Ta’ala dalam Alqur’an, yang berbunyi: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak merasa takut dan tidak bersedih hati” (QS Yunus ; 62).

Tidak ada kekhawatiran, akan seperti apa masa depannya, hidupnya penuh kesederhanaan tapi hampir tiap hari selalu merasa lapang, walaupun terlihat hidup dan dirinya penuh penderitaan. Sifat Pemaksanya Allah, telah berlaku pada dirinya. Tak ada pilihan lain lagi baginya, kecuali berkekalannya mendekat kepadaNya. Allah telah memaksanya, dengan membantunya mengikuti jalanNya. Dalam Alqur’an, Allah Ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang menyandarkan dirinya kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan keperluannya” (QS Ath Thalaq ; 3).

Ujian pun datang silih berganti secara tiba-tiba.  Bersamaan dengan itu bergantian pula alam malakut terbuka hijabnya. Alam malakut langit, alam malakut bumi maupun alam rahasia diri, terbuka pintunya dan penyaksian-penyaksian pun berlangsung. Salah satu alam rahasia diri yang biasa muncul secara nyata, yakni: cahaya yang memancar keluar dari diri, yang terangnya, lebih terang dari sinar matahari,  serta seluruh cahaya yang ada di dunia.

Dalam Alqur’an, Allah Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya” (QS Qaaf ; 16).

“Kuasa Allah” yang ada pada diri tiap manusia, juga akan senantiasa muncul memperlihatkan kedirianNya, dengan penampakan yang selalu sama tapi pada level yang berbeda-beda, boleh jadi melalui mimpi atau muncul secara nyata.

Pada proses menuju ma’rifat ini, sebaiknya yang bersangkutan pada kehidupan sehari-harinya dalam berinteraksi dengan orang lain, hendaknya senantiasa menghindari perdebatan atau tanya jawab terhadap segala sesuatu, terlebih-lebih masalah agama. Karena hal ini, dapat memberi peluang besar kepada tentara syaithan untuk memuluskan penggunaan jebakan atau perangkapnya. Jawablah segala pertanyaan dengan sederhana atau dengan jawaban “saya tidak tahu”.

Biasanya, penampakan secara nyata dari “Kuasa Allah” ke diri yang bersangkutan itu umumnya lewat mimpi, sesekali secara nyata. PenampakanNya tak pernah berkata-berkata, dan paling lama hanya satu menit. Ketika Dia menampakkan diriNya dengan tersenyum, maka yang bersangkutan sudah masuk kategori “calon hamba Allah” yang akan mendapatkan Maha Penyayangnya Allah. (Wallahu a’lam Bis-Shawabi).

Bersambung….

– Syahrir AR
– 21 November 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *