Gowa, kosongsatunews.com – Ketua Tim Penggerak PKK, Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan berharap para penyandang disabilitas tak dipandang sebelah mata. Hal itu diungkapkan saat dirinya, menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tingkat Kabupaten Gowa, di Baruga Tinggimae Rumah Jabatan Bupati Gowa, Selasa (3/11).
Ia mengatakan, disabilitas harus disejajarkan dengan yang lainnya. Menurutnya, manusia bisa hidup berdampingan tanpa merasa memiliki keterbatasan.
“Mereka tidak membutuhkan belas kasihan dari kita, yang mereka butuh kesetaraan. Mereka butuh dipandang setara. Kabupaten Gowa harus menyejajarkan atau menyamakan derajat semua golongan, termasuk disabilitas. Mimpi saya Gowa yang ramah disabilitas. Staf ahli Presiden pun ada penyandang disabilitas,” urai Priska.
Selain itu, tutur Priska, sesuai dengan tema yang diusung pada peringatan tersebut, yakni: “Indonesia Inklusi Disabilitas Unggul”. Ini menandakan, bahwa adanya keterbukaan untuk memberikan dan memenuhi hak-hak penyandang disabilitas, seperti pelayanan dan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas.
“Saya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa, dalam percepatan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Namun kita tidak boleh menutup mata, masih banyak PR yang belum terselesaikan, salah satunya pemenuhan hak kesejahteraan sosial penyandang disabilitas seperti kartu identitas. Rencana pusat kartu tersebut akan terintegrasi dengan KTP, untuk mempermudah akses disabilitas terhadap berbagai layanan publik,” ulas Ketua Umum TP PKK Kabupaten Gowa.
Ditempat yang sama, salah seorang penyandang disabilitas, Muhammad Takdir mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gowa. Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Gowa, terhadap penyandang disabilitas.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas kepedulian Pemkab kepada kami dari penyandang disabilitas. Dengan ini, penyandang disabilitas bisa merasakan momen kemeriahan. Momen seperti ini sebagian mungkin hanya biasa, tapi bagi kami ini sangat luar biasa,” ungkap Muhammad Takdir.
Bahkan Muhammad Takdir, mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena dalam hal pelayanan publik, disabilitas lebih diutamakan, salah satunya saat di Dinas Capil Gowa, tanpa antri terlebih dahulu.
“Kami sangat bahagia, karena kami pernah datang ke Dinas Capil untuk pembuatan identitas. Disitu kami lebih diutamakan, karena pelayanan ada khusus bagi kami penyandang disabilitas,” jelasnya.
Diharapkannya, dengan baiknya pelayanan pada beberapa OPD, ia juga berharap pelayanan publik lainnya mampu diakses oleh semua penyandang disabilitas. Misalnya, fasilitas tempat pelayanan publik harus ramah dengan penyandang disabilitas.
Melengkapi info, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Gowa saat ini sebanyak 2090 dari berbagai jenis disabilitas, seperti: tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, dan lain-lainnya.
(Syahrir AR)