Output Early Warning System 95,59 Mdpl Elevasi Bendungan Bili-Bili, Iksan: Kondisi Aman

Gowa, kosongsatunews.com – Ketinggian air di Bendungan Bili-Bili Kabupaten Gowa saat ini sudah mencapai 95,59 Meter Diatas Permukaan Laut (Mdpl), Jumat (21/2). Walaupun masih dibawah normal, namun ketinggian air hampir memasuki batas normal yaitu +99.50 Mdpl.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansa mengatakan, saat ini masih terus melakukan pemantauan terhadap kondisi elevasi waduk Bili-Bili dan kondisinya masih dibawah normal.

“Dengan posisi sekarang bendungan mereka punya Early Warning System untuk peringatan dininya. Dengan kondisi sekarang ini belum berpengaruh dan kondisi aman. Inilah secara update dan real time mereka menyampaikan data ini kepada BPBD maupun teman-teman di group kebencanaan terkait posisi ketinggian air Bendungan Bili-Bili,” urai Ikhsan Parawansa saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (21/2).

Untuk peringatan dini, ia menjelaskan petugas bendungan Bili-Bili akan selalu menyampaikan kondisi Bendungan Bili-Bili jika ketinggian air sudah memasuki level waspada atau ke level selanjutnya.

“Mereka di Bendungan Bili-Bili punya Protap, SOP. Jika kondisi air dalam level waspada kemudian masuk ke siaga, mereka akan laporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang kemudian mereka akan menelpon pimpinan, menelpon bupati, gubernur bahwa ini akan segera dibuka dan itu butuh respon yang cepat sekitar tiga jam,” ulasnya.

Sementara berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ikhsan Parawansa menyebutkan hujan masih akan turun hingga Maret mendatang. Namun ia berharap cuaca tidak ekstrem, seperti tahun 2019 kemarin.

“Kami berharap kondisi cuaca tidak ekstrim seperti tahun kemarin, mudah-mudahan. Ini yang sangat kami khawatirkan yang ada di hulu sana seperti dataran tinggi karena ini sangat rawan sekali terjadinya longsor,” harapnya.

Sebagai antisipasi penanganan bencana banjir akibat luapan Bendungan Bili-Bili, Kamis (20/2) kemarin pihaknya bersama PLN PLTA Bili-Bili juga melakukan simulasi evakuasi bencana. simulasi menggunakan skenario sudah dalam posisi Bendungan Bili-Bili siaga dan awas.

“Ini kami lakukan karena posisi PLTA Bili-Bili sangat dekat dengan bendungan itu satu kompleks, mereka mencoba mengadakan itu karena ini akan siapkan ada sistem. Mereka juga butuh semacam rencana tindak lanjut di dalam kegiatan di kantornya jika ada kejadian, mereka berbuat apa. Itu kami melakukan simulasi dalam rangka mengurangi resiko jika betul itu terjadi,” terangnya.

Tak hanya itu, saat ini pihaknyà juga masih mengoperasikan Posko siaga bencana yang dibangun di tiga titik. Posko Kabupaten berada di Kantor BPBD Kabupaten Gowa dan dua Posko lainnya ada di Kecamatan Tinggimoncong dan Bungaya.

“Tapi kenyataanya saya lihat di lapangan hampir semua kecamatan membuat Posko bahkan termasuk desa. Ini agar cepat dalam bertindak membantu masyarakat kalau ada kejadian dan sebagainya, segera dilaporkan ke Posko kabupaten,” sambungnya.
(Syahrir AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *