Makassar kosongsatunews.com,
Komitmen Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan di bidang transportasi darat diwujudkan dalam Revitalisasi pembangunan Terminal Induk type A Lumpue Kota Pare Pare, hal ini diungkapkan Kepala BPTD XIX wilayah Sulselbar Supriyo Ady Pracoyo melalui Abdurrahim selaku Pejabat Pembuat Komitmen proyek Revitalisasi Terminal Induk Tipe A Lumpue Pare Pare kepada awak media ini di kantornya pada awal Desember 2020.
“Nah jika kita melihat latar belakang terminal Lumpue yang dibangun di era pemerintahan pak Wali Kota Nurdin Kasim , sekitar tahun 93 ,94 waktu Itu tetminal masih dikelola oleh Pemerintah Provinsi, kalau kita hitung umur gedung terminal sudah 27 tahun termasuk sudah tua dan perlu pembenahan dan dilakukan perubuhan revitalisasi dengan tujuan untuk meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan transportasi bagi masyarakat pengguna jasa anggkutan baik Akap maupun Akdp.
Abdurraahim menjelaskan, Revitalisasi Terminal Lumpue mengacu pada hasil Detail Engginering Design
“Mengenai Revitalisasi Pembagunan Terminal Lumpue, kita lakukan perubahan yang tadinya hanya Outdoor,kini konsep lebih fokus pada pembangunan indoor.yang intinya terkait konektifitas kedepan dengan Stasiun Kereta Api, sehingga berdasarkan Detail Engginering Desaing (DED) yag telah disusun oleh pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Perhubungan Darat melaui Direktorat tehnis prasarana sehingga dialokasikanlah anggaran APBN tahun 2020 Sebesar 20 Milyar untuk Revitalisasi pembangunan Terminal Induk Type A Lumpue Kota Pare Pare ,untuk menjadi prioritas terkait dengan konektifitas transportasi tersebut.”
Menurut Rahim Revitalisasi pembangunan terminal Lumpue memiliki konsep kearifan lokal dan fasilitas diterminal seperti terminal bandara.
“Mengacu pada ( DED) ,Detail Engginering Desaing , pembangunan terminal Lumpue memilih konsep bangunan yang mengandung unsur kearifan lokal seperti bumbungan atapnya bercirikan rumah khas bugis ,selain itu fasilitas dalam Terminal akan dilengakapi fasilitas seperti apa yang ada diterminal Bandara misalnya tempat tiketting, ruang tunggu dan ruang kedatangan ,fasilitas akses penumpang yang datang ,fasilitas penumpang berangkat , jika penumpang turun dari bus bisa lansung masuk ke gedung utama, kemudian nanti dari gedung utama penumpang yang lanjut bisa berhubungan dengan tempat tiketting yang disiapkan ,sedangkan penumpang yang turun sampai disitu ( di pare pare) sudah ada akses lansung menuju ke angkutan umum dan akses ke angkutan pribadi ,seperti begitu gambaran sarana fasilitas pembangunan terminal Induk Tipe A Lumpue Pare Pare”.
Lebih lanjut Rahim menjelaskan jika
pengembangan terminal type A Lumpue dilakukan secara bertahap dan berharap gedung utama tuntas ditahun 2020.
“Kegiatan pembangunan diterminal lumpue kita lakukan secara bertahap yang tahun ini (2020) fokus pada pembangunan gedung utama sedang berjalan diharapkan selesai tahun ini, karna untuk tahun depan fokus pada pembangunan landscepingnya ,pembangunan parkir area dan fasilitas sarana pendukung lainnya seperti tempat pengendapan kendaraan ,pos kedatangan dan ruang keberangkatan kemudian PO bangunan lama akan di lakukan revitalisasi .
Untuk memaksimalkan pemanfaatan Terminal Induk Type A lumpue akan dilakukan kordinasi antara pihak Balai Dan pihak Pemerintah setempat.
“Kami pada dasarnya bagaimana harapan kita pembangunan terminal ini sampai tahun depan bisa selesai,sehingga kita akan pikirkan bagaimana upaya operasionalisasi terminal bisa kembali seramai seperti dulu,tentu kita memikirkan bagaiman fungsi kordinasi dengan pemerintah setempat (Pemerintah Kota Pare Pare) Terkait fungsi pengawasan,jadi penertiban angkutan umum ,angkutan yang tadinya tidak tertib menjadi tertib,harapan nya kedepan penumpang turun dan naik sudah di dalam Terminal “.
Diakhir wawancara Dirinya berharap agar pengelolaan terminal secara profesional bisa mengundang investor menanam investasinya sehingga memberikan bangkitan ekonomi, juga memberi multy efek bagi masyarakat sekitar seperti pembukaan lapangan kerja dan peningkatan economi bagi warga sekitar. (Budi,IH)