Beri Dampak Positif, Pertandingan Sepak Bola di GBH Sukses digelar

Kosongsatunews.com – Parepare, Perhelatan pertandingan sepak bola persahabatan antara PSM melawan Sulut United, di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH), telah usai, senin (6/6/2022)

Ribuan penonton menyaksikan laga ini, dan ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk kota Parepare.

Kehadiran supporter ini tentu memberikan dampak multiplayer positif bagi perekonomian masyarakat pada umumnya dan perekonomian Kota Parepare pada khususnya.

Banyak hal positif yang dapat dipetik dari laga ini, sebagaimana release yang dikirim oleh Gustam, purnabakti Anggota DPRD Kota Parepare, ke redaksi media kosongsatunews.com Rabu (8/6/2022).

sebagai bahan renungan bagi masyarakat dan pemerintah kota Parepare. Seperti tertulis dalam lansirannya sebagai berikut:

Bahan Renungan,…!!!
Melihat euforia supporter pertandingan bola kemarin, sungguh luar biasa dan terbilang Walikota Parepare sukses menyelenggarakan event akbar ini sebagai magnet baru buat pencinta bola dari berbagai daerah, sehingga menggambarkan tidak ada lagi kekhawatiran terhadap Covid 19, bahkan tim gugus Covid 19 tidak bertaji lagi melarang penonton jangan berkumpul, berdesakan bahkan pakai masker. Pertanyaannya lalu untuk apa vaksin, masker dan seluruh Prokes (protokol kesehatan) tetap menjadi aturan yang mengikat masyarakat ?. Bahkan menyulitkan orang bepergian, mengurus admnistrasi, administrasi kenaikan pangkat bagi ASN, terima bansos, terima insentif pegawai syara, insentif RT/RW, dan bahkan anak tidak boleh sekolah tatap muka tanpa Vaksin, yang notabene event bola ini apakah telah mengikut prokes dan melampirkan surat keterangan Vaksin dan atau pemeriksaan antigen untuk jadi syarat sebagai supporter?
Dari tulisan tersebut, Gustam menyatakan gambaran kondisi yang ada sekarang ini bahwa Covid 19 bukan lagi menjadi hal yang penting untuk dikhawatirkan yang sampai masih mengikat masyarakat untuk tidak dapat bebas memiliki hak dan menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya. Dapat dilihat dari event tersebut apakah para supporter dan seluruh pengunjung mengikuti protokol kesehatan dan menjalankan syarat-syarat dalam masa pandemi covid 19ini? Pasti tentu tidak, karena syarat untuk menjadi penonton hanyalah sebuah tiket masuk yang tidak disertai dengan keterangan antigen bahkan keterangan vaksin. Ironisnya walikota Parepare, Taufan Pawe sendiri tidak menggunakan masker saat terlihat ada di tribun di stadion gelora mandiri yang di sulap menjadi gelora BJ Habibie ini saat menonton laga PSM Makassar lawan Sulut United.
Dari hal ini menjadi pertanyaan penting apakah Covid 19 ini benar adanya atau hanya “sandiwara” pemerintah untuk menghabiskan dana tanpa tujuan jelas? Di awal masa pandemi masyarakat ditakuti dan menjadi blunder pemberitaan yang menjadikan mindset masyarakat untuk begitu ketat dan mematuhi segala aturan terkait Covid 19. Namun jika dilihat dari kasus yang terjadi hanya masyarakat yang benar-benar memiliki ketahanan tubuh dan penyakit lain yang telah diderita sebelumnya yang menjadikan orang tersebut menjadi lebih lemah dan tidak tertolong dan harus dimakamkan di pemakaman khusus yang mana hal tersebut juga menjadi kepedihan tersendiri bagi keluarga yang ditinggalkan. Namun pada kenyataannya covid 19 bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan sedemikian rupa yang pada akhirnya akan menghilang begitu saja. Lalu untuk apa RS Covid 19 (Covid Centre) dibangun yang menelan anggaran puluhan Milyar sedangkan Covid 19 bukan lagi menjadi pandemi? Apakah pemberitaan tentang Covid 19 dimunculkan kembali agar mendapatkan anggaran dan dihabiskan kembali? Dari event Laga PSM Makassar lawan Sulut United ini sudah jelas bahwa tim gugus Covid 19 sudah bubar dengan sendirinya, bahwa Covid 19 bukan lagi hal yang mesti ditakuti yang sampai mempersyaratkan dan mengikat masyarakat untuk tetap mematuhi aturan. Semoga masyarakat Parepare dapat dengan bebas melakukan hajatan, kegiatan masyarakat, kegiatan sosial, jalan santai, dan kegiatan lain yang diikuti oleh banyak massa, sudah tidak lagi dipersyaratkan untuk melapor kepada tim gugus, karena walikota Parepare sendiri sudah melanggar Prokes dan tidak menghiraukan lagi adanya tim Gugus. Semoga aturan ini dibuat bukan hanya untuk masyarakat tapi semua kalangan termasuk pejabat bahkan walikota sendiri. Laga inilah menunjukkan bahwa masyarakat Parepare sudah bebas dan tidak terikat aturan dalam segala pengurusan, tanpa Prokes dan aturan vaksin lagi.
Dari event tersebut bukan hanya bahasan terkait Covid 19 yang menjadi menarik untuk diperbincangkan namun terkait mahalnya tarif parkir pun yang sampai melebihi batas tidak kewajaran juga layak untuk menjadi pertimbangan. (*asp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *