KOSONGSATUNEWS.COM, MAJENE — Aliansi Masyarakat Tertindas menggelar aksi di depan Kantor Bupati Majene, Selasa 7 Juni.
Aksi tersebut dilaksanakan depan Kantor Bupati Majene tepatnya di trans Sulawesi. Mengakibatkan arus lalu lintas jadi macet, karena para pendemo membakar ban bekas. Untuk menghindari kemacetan polisi terpaksa mengalihkan kendaraan kehalam Kantor Bupati Majene.
Setelah melakukan orasi didepan kantor bupati Majene, massa aksi lalu berpinda ke Rumah Jabatan Bupati Majene, untuk berdialog dengan Bupati Majene A.Acmad Syukri bersama OPD terkait.
Jendral lapangan aksi Asfin.mengatakan ada beberapa tuntutan yang diajukan yaitu percepat pengadaan Damkar, percepat pengadaan armada, percepat penangan pasca gempa, dan dan percepat penangan pasca banjir di Kecamatan Malunda.
“Itu tuntutan kami, karena kamu menganggap penangan ini lambat,” ungkapnya.
Kata dia, setelah melakukan dialog dengan Pemda Majene ada bebera kesepakatan, yaitu pengadaan Damkar akan direalisasi paling lambat setelah lima bulan ditandatangi nya hasil kesepakatan ini, pengadaan armada sampah akan direalisasi pada tahun 2023, BPJS, penangan pasca gempa.
“Kesempatan ini ditandatangani saya sama pak Bupati Majene,” ungkapnya.
Bupati Majene A.Achmad Syukri menuturkan, harapan mahasiswi sama dengan harapan kami. Hanya saja perlu tahapan seperti pengadaan mobil Damkar. “Damkar ini tidak bisa langsung kita beli, kalau mau saya besok sudah ada, tetapi ada proses nya, karena harus tender dulu,” ungkapnya.
Begitupun dengan mobil armada sampah juga membutuhkan proses. “Jadi insyaallah 2023 bisa terealisasi, karena ini sudah lama saya pikirkan, terimakasih kepada adik – adik yang telah datang mengingatkan,” pungkasnya. (r2/Bahar/HM Kr Yahya)